Permainan Menjadi Tidak Sportif
Bukan rahasia umum jika ada oknum suporter yang berusaha melakukan pengaturan skor demi tujuan tertentu. Tidak jarang antar pendukung melakukan taruhan jika ada pertandingan yang mempertemukan jagoan mereka.Â
Suporter dari kalangan jetset ini tentu berpikir bahwa dengan uang maka semuanya bisa terjadi salah satunya menentukan pemenang ataupun skor dalam suatu pertandingan.Â
Tidaklah kaget jika akhirnya pertandingan menjadi tidak sportif lagi. Kita pasti berharap atlet yang telah berlatih dengan keras, menunjukan performa bagus dan sebagainya bisa kalah karena tindakan oknum suporter ini.Â
Mereka bisa menyuap wasit, mendekati atlet lawan agar bersedia mengalah ataupun melakukan cara lain agar jagoannya bisa menang.Â
Menjatuhkan Mental Atlet
Ternyata ada tindakan suporter yang bisa menjatuhkan mental atlet jagoannya sendiri. Mereka justru adalah pendukung yang tidak sepenuh jiwa memberikan support pada si jagoan.Â
Ketika si jagoan menang, akan mereka elu-elukan namun ketika jagoan kalah justru caci maki, sumpah serapah hingga ancaman ditujukan kepada si atlet.Â
Saya sempat membaca berita dimana atlet unggulan pada saat Olimpiade 2020 kemarin di Jepang mengalami tekanan psikis karena kalah saat bertanding. Dirinya yang menjadi jagoan kalah dari pesaingnya yang non-unggulan.Â
Hal mengenaskan suporter dari negaranya justru membuat psikisnya jatuh karena banyaknya cacian, umpatan dan kata yang tidak enak karena gagal mengharumkan negaranya.
Ternyata masih ada suporter yang tidak real supportif artinya tidak siap jika atlet andalannya kalah. Baginya kekalahan si atlet membuat dirinya atau bangsanya malu tanpa sedikitpun melihat perjuangan yang sudah diberikan si atlet.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!