Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Belum Mencintai Pasangan Sepenuh Hati, Bagaimana Mengubahnya?

19 September 2021   21:20 Diperbarui: 19 September 2021   21:24 1154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen Pernikahan. Sumber Medcom.id

Sebuah topik pembicaraan menarik tiba-tiba terlontar dari teman saya, 

"Tau gak, dulu saat menikah. Saya tidak terlalu mencintai istri saya"

Respon saya mendengar pembicaraan ini cukup kaget. Teman saya ini begitu terang-terangan menceritakan masa lalunya apalagi terkait perasaan pada pasangannya. 

Usut punya usut ternyata dirinya dijodohkan oleh keluarganya karena dirinya menyerah mengenalkan beberapa calon namun ditentang keluarga besar. 

Saya mulai memahami perasaan saat itu apalagi dirinya sudah stress usia sudah tidak muda lagi namun belum menikah. Akhirnya dirinya menerima perjodohan tersebut dan kini usia pernikahan telah berjalan 6 tahun. 

Saya teringat juga dengan kisah sahabat di masa kuliah. Sahabat saya ini perempuan cerdas yang seringkali galau terkait urusan percintaan. 

Sahabat saya ini sempat menolak ajakan untuk berpacaran dari kawan di jurusannya. Sahabat saya menolak berulang kali karena bukan kriterianya. 

Namun karena satu momen dirinya stres diputusin oleh pacarnya. Ia akhirnya menerima "tembakan" kawannya yang kesekian kali hanya untuk melupakan kegalauan semata. 

Hal luar biasa justru kisah cibta sahabat saya serta kawannya ini tetap bertahan bahkan telah menikah dan memiliki anak. 

Ini tandanya bahwa urusan hati itu tidak bisa ditebak. Belajar dari dua kejadian tersebut, cinta bisa tumbuh seiring waktu meski diawal sebenarnya tidak ada rasa cinta. 

Saya tertarik mencari tahu bagaimana mereka bisa membuka hati dan mencintai pasangan yang semula kurang disukai. 

Mungkin kisah mereka bisa menginspirasi Sobat Kompasiana yang tengah galau karena dijodohkan atau saat ini belum bisa mencintai pasangannya. 

Tulis 1 Keburukan dan 2 kali Kebaikan Pasangan

Ketika berkomitmen dalam urusan cinta maka kita harus siap menerima kelebihan dan kekurangan pasangan. Permasalahanmuncul ketika pasangan terlalu berfokus pada kekurangan dan mengabaikan kebaikan si pasangan. 

Alhasil sikap ini membuat hubungan tidak bertahan lama karena satu sisi menganggap pasangan banyak kekurangan dan berharap ada orang lain yang lebih sempurna. 

Cara terbaik cobalah buat penilaian berbeda. Ketika dirimu menemukan 1 kekurangan maka buatlah 2 kali lipat kebaikannya. Jika menemukan ada kekurangan lain, tetallipat ganda kebaikan yang ada dalam pasangan. 

Contoh sederhana seperti ini. 

Kekurangan Pasanganku : Tidak Bisa Berdandan

Kelebihan Pasanganku : Pintar Memasak dan Penurut

Kekurangan Pasanganku : Cerewet dan Cemburuan

Kelebihan Pasanganku : Setia, Pintarmengatur keuangan, Bukan tipe pemilih, Jujur

Ketika kita membuat list seperti ini mindset kuta akan terbentuk bahwa banyak kelebihan yang dimiliki pasangan. Kita tidak lagi fokus pada kekurangan si pasangan karena nyatanya si pasangan juga memiliki banyak kelebihan. 

Ini pula yang diterapkan oleh teman saya ketika menikah dengan pilihan keluarganya. Kini dia mulai bisa mencintai istrinya meski awal sempat ragu. 

2. Hargai Perjuangan Dan Tindakan Pasangan Kita

Cobalah untuk mengingat lagi apa tindskan atau perjuangan yang dilakukan oleh pasangan kita. Bisa jadi suatu tindakan yang terkesan sederhana namun tulus justru membuat kita bisa membuka hati. 

Perjuangan Seorang Kekasih. Sumber Blog Gusti Ratna
Perjuangan Seorang Kekasih. Sumber Blog Gusti Ratna

Ini terjadi pada kisah cinta sahabat saya semasa kuliah. Di awal dirinya memang menjadikan kawannya sebagai pelarian setelah depresi putus dengan kekasih. 

Namun ada hal sederhana yang membuat perasaannya berubah. Dia tersentuh ketika saat sakit, kawannya ini rela jauh-jauh membawakan obat dan makanan. Kepedulian yang tidak didapatkan dari para mantan sebelumnya. 

Ada kisah dimana seorang suami menyesal karena selama 2 tahun mengabaikan perasaan istri karena mereka menikah dari perjodohan orang tua. Namun hal berubah ketika dirinya terharu melihat perjuangan sang istri ketika melahirkan anak pertama. Ia pun mulai mencintai istrinya tersebut. 

Cobalah untuk menghargai setiap perjuangan dan tindakan meski terlihat sederhana. Ini bisa jadi mereka berusaha melakukan apapun untuk kita yang belum tentu bisa kita dapatkan dari orang lain. 

3. Pahami Jodoh Adalah Takdir Tuhan

Bagi mereka yang menerapkan sistem perjodohan atapun taaruf mungkin waktu untuk mengenal pasangan tidaklah banyak. Mereka bisa jadi baru mengenal lebih dalam dan memahami karakter masing-masing setelah menikah. 

Hal luar biasa ketika kita memahami bahwa jodoh adalah takdir Tuhan. Hati akan lebih terasa plong menerima pasangan yang dijodohkan oleh Tuhan saat ini. Ini mirip sebuah lagu religius, 

Cintai aku karena Allah
Sayangi aku karena Allah
Kasihi aku karena Allah
Miliki aku karena Allah

Penggalan bait lagu dari Novi Ayla sejatinya menyimpan makna mendalam jika kita bisa menerima jodoh karena memang sudah takdir sang Pencipta. Niscaya kita akan menerima pasangan apapun kondisinya.

4. Ciptakan Momen Kebersamaan

Tidak salahnya susun agenda atau kegiatan yang hanya melibatkan kita dengan pasangan. Ibarat sebuah bulan madu saat awal pernikahan. 

Menciptakan Momen Kebersamaan Dengan Pasangan. Sumber SehatQ
Menciptakan Momen Kebersamaan Dengan Pasangan. Sumber SehatQ

Tujuannya agar kita bisa mengenal lebih mendalam. Bisa jadi efek perjodohan atau proses Taaruf membuat kita kurang mengenal personal pasangan kita. 

Tidak mesti harus liburan keluar kota atau keluar negeri. Kita bisa ciptakan kebersamaan lebih sederhana misalkan memasak makanan bersama di dapur, berkemah, hiking atau mengunjungi tempat menarik di sekitar rumah. 

Kegiatan Mendaki Dengan Kebersamaan. Sumber Mounture.com
Kegiatan Mendaki Dengan Kebersamaan. Sumber Mounture.com

Semakin sering kita luangkan waktu untuk saling mengenal. Bisa jadi tercipta kedekatan emosi lebih mendalam dan kita jadi tahu sisi terdalam dari pasangan. 

Awalnya mungkin tidak ada rasa cinta tapi seiring waktu perasaan itu bisa muncul seketika karena banyaknya momen kebersamaan yang tercipta. 

Ibarat pepatah jawa Witing Tresno Jalaran Soko Kulino yang artinya Cinta Tumbuh karena terbiasa. Peluang ini akan besar terjadi karena kita terbiasa melakukan aktivitas bersama pasangan dan mulai muncul ketergantungan satu dengan lainnya.

***

Cinta memang datang secara tiba-tiba dan terjadi tanpa kita sadari. Kadang tidak semua orang beruntung bisa bersanding dengan pasangan yang dicintai. 

Faktor perjodohan atau pelarian karena kekecewaan seakan menjadi alasan seseorang terpaksa bersanding dengan sosok yang belum dicintai sepenuh hati. 

Kondisi ini tentu selain menyiksa namun juga ada rasa bersalah pada pasangan. Tidak ada salahnya kita mencoba menerima pasangan. Jikalau sulit mungkin 4 hal diatas bisa menjadi referensi untuk menumbuhkan cinta demgan pasangan. 

Harapannya kelak hubungan yang semula terasa hambar atau tanpa cinta justru berubah menjadi saling mencintai dan membutuhkan. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun