Ini pula yang diterapkan oleh teman saya ketika menikah dengan pilihan keluarganya. Kini dia mulai bisa mencintai istrinya meski awal sempat ragu.Â
2. Hargai Perjuangan Dan Tindakan Pasangan Kita
Cobalah untuk mengingat lagi apa tindskan atau perjuangan yang dilakukan oleh pasangan kita. Bisa jadi suatu tindakan yang terkesan sederhana namun tulus justru membuat kita bisa membuka hati.Â
Ini terjadi pada kisah cinta sahabat saya semasa kuliah. Di awal dirinya memang menjadikan kawannya sebagai pelarian setelah depresi putus dengan kekasih.Â
Namun ada hal sederhana yang membuat perasaannya berubah. Dia tersentuh ketika saat sakit, kawannya ini rela jauh-jauh membawakan obat dan makanan. Kepedulian yang tidak didapatkan dari para mantan sebelumnya.Â
Ada kisah dimana seorang suami menyesal karena selama 2 tahun mengabaikan perasaan istri karena mereka menikah dari perjodohan orang tua. Namun hal berubah ketika dirinya terharu melihat perjuangan sang istri ketika melahirkan anak pertama. Ia pun mulai mencintai istrinya tersebut.Â
Cobalah untuk menghargai setiap perjuangan dan tindakan meski terlihat sederhana. Ini bisa jadi mereka berusaha melakukan apapun untuk kita yang belum tentu bisa kita dapatkan dari orang lain.Â
3. Pahami Jodoh Adalah Takdir Tuhan
Bagi mereka yang menerapkan sistem perjodohan atapun taaruf mungkin waktu untuk mengenal pasangan tidaklah banyak. Mereka bisa jadi baru mengenal lebih dalam dan memahami karakter masing-masing setelah menikah.Â
Hal luar biasa ketika kita memahami bahwa jodoh adalah takdir Tuhan. Hati akan lebih terasa plong menerima pasangan yang dijodohkan oleh Tuhan saat ini. Ini mirip sebuah lagu religius,Â
Cintai aku karena Allah
Sayangi aku karena Allah
Kasihi aku karena Allah
Miliki aku karena Allah