Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bunda, Tanamkan Jiwa Dermawan pada Anak dengan 4 Cara Bijak Ini

21 Januari 2021   10:11 Diperbarui: 21 Januari 2021   10:19 1023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak bisa jadi justru senang bertemu dengan banyak anak seusianya dan antusias di acara ulang tahunnya. Mereka dapat bercanda ria bersamaserta merasakan sajian yang bagi anak panti terasa mewah. Mungkin tidak akan ada banyak kado yang diterima namun justru doa tulus anak panti jauh lebih bermakna dan berharga dibandingkan puluhan atau ratusan kado yang diterima. 

Saya memiliki teman yang berusaha setiap ulang tahunnya dirayakan bersama anak panti. Bahkan dirinya menularkan hal positif ini kepada para sahabatnya. Kini setiap mereka merayakan suatu sebagai rasa syukur lebih memilih untuk dirayakan bersama anak-anak panti disekitarnya. Satu tindakan yang menginspirasi bagi saya.

#2. Ajarkan anak untuk tidak pelit

Suatu hari saya pernah melihat seorang ibu yang mengajarkan nilai baik kepada anaknya tentang berbagi. Saat itu anaknya tengah bermain dengan anak seusianya. Si Ibu memberikan sepotong roti atau cemilan (saya agak lupa) dan meminta anaknya untuk berbagi kepada teman bermainnya. "Ayo kakak, kuenya dibagi ya buat temannya!"ujar si ibu.

Seketika si adik kecil itu membagi dua makanannya dan mendatangi temannya serta memberikan sebagian makanan untuk dimakan bersama. Saya merasa ibu anak itu melakukan hal yang sangat luar biasa. Dirinya berusaha mengajarkan artinya berbagi kepada anak sedari kecil. 

Teman saya yang kini telah menjadi seorang ibu sering beraksi seperti ingin meminta makanan kepada anaknya. Contohnya ketika anak dibelikan ice cream kesukaannya. Si ibu bereaksi seperti ingin meminta, "mama minta dong?". Permintan ibu ini hanya mengajarkan si anak untuk berbagi. Senang rasanya melihat respon si anak yang membagikan ice cream tersebut kepada ibunya walaupun saya tahu itu adalah ice cream kesukaannya.

Dari hal kecil seperti ini, si ibu mendidik anaknya untuk tidak pelit. Meskipun saat itu si anak masih balita dan belum tahu makna berbagi namun saya percaya jika cara didik orang tua seperti ini akan membekas dan tertanam pada diri si anak kelak.

Ketika orang tua tidak mengajarkan berbagi kepada sesama. Ada kecenderungan kelak si anak akan memiliki karakter kikir dan pelit bahkan untuk hal sepele. Dulu saat masih usia sekolah, ketika melihat teman yang pelit dan terkesan tidak mau berbagi secara otomatis banyak teman seusianya yang menjauh. "Jangan ditemani, dia itu pelit banget", ucapan ini sering dilontarkan seorang anak kepada temannya yang dianggap pelit. Jangan sampai kelak anak merasakan hal seperti ini dijauhi teman karena terlalu perhitungan dan pelit.

#3. Ajarkan Bersedekah Melalui Tangan Si Anak Langsung

Bagi yang beragama Kristen tentu tidak akan asing dengan kotak/kantong persembahan yang akan diberikan petugas gereja di saat beribadah. Kotak atau kantong persembahan akan diputar sehingga umat dapat memasukan uang persembahan secara bergantian.

Saya suka memperhatikan reaksi orang tua yang mengajak anaknya saat beribadah. Ada yang cuek, ada yang orang tua saja yang memberikan persembahan namun ada orang tua yang mengajarkan anak untuk memberikan persembahan dari tangannya langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun