Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Musibah di Tanah Air Apakah Dampak Global Warming atau Hukuman bagi Manusia?

19 Januari 2021   10:06 Diperbarui: 19 Januari 2021   10:31 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi Rumah Rusak Saat Gempa Majene, Sulawesi Barat. Sumber Antara foto/Akbar Tado

Saya yang hanya melihat melalui video merasakan ketakutan karena air datang layaknya tsunami kecil. Bahkan berita yang beredar kenaikan air laut tersebut membuat mall dan  perkantoran di daerah Manado terendam air laut.

Tidak sedikit orang mengganggap bahwa bencana alam ini adalah dampak dari global warming sebuah istilah yang sudah saya dengar sejak SMP. Global Warming dianggap sebagai kondisi dimana suhu global mengalami peningkatan yang akan menyebabkan banyak perubahan  di bumi.

Perubahan ini seperti es di kutub akan mencair, air permukaan laut meningkat hingga terjadinya fenomena cuaca yang ekstrem. Memang cukup masuk akal jika kita menganggap bahwa global warming telah menyebabkan bencana dan perubahan di bumi ini.

Saya masih ingat jaman SD mengerjakan soal pengetahuan alam tentang kapan periode musim hujan dan kemarau di Indonesia. Saya ingat jawabannya adalah musim hujan dari bulan Oktober-Maret dan Kemarau dari April hingga September. Namun ini pertanyaan tersebut tidak akan lagi ditanyakan dalam soal ujian mengingat ketidakpastian musim di Indonesia.

Bayangkan saja hingga Bulan November 2020, udara sangat terasa panas dan jarang terjadi hujan. Jika terjadi hujanpun dalam skala kecil dan sebentar. Saya bertanya pada teman di berbagai daerah seperti di Surabaya, Denpasar, hingga di Bekasi mengatakan udara masih terasa panah seperti musim kemarau padahal seharusnya November sudah masuk musim penghujan.

Tepatkah kita menyalahkan efek global warming menjadi penyebab terjadinya banyak bencana di tanah air?

Disatu sisi memang global warming memberi dampak besar terjadi banyaknya perubaan iklim dan fenomena cuaca ekstrem di sekitar kita namun disis lain justru peran manusia memiliki porsi kesalahan yang paling besar. Saya bahkan berani menyatakan bahwa "Manusia sebagai musuh terbesar dalam peradaban". Kenapa?

Sifat serakah manusia semakin menjadi-jadi saat ini. Lihat saja sudah berapa juta hektar pohon yang ditebang untuk tujuan komersil di Pulau Kalimantan. Ketika seseorang mampu menebang 1 hektar, maka ada orang lain yang berusaha menebang 2 hektar begitu pun seterusnya hingga tanpa disadari sudah jutaan hektar hutan yang telah gundul

Data penyusutan Hutan di Kalimantan periode 1950-2020. Sumber Osnipa
Data penyusutan Hutan di Kalimantan periode 1950-2020. Sumber Osnipa

Dulu Indonesia dianggap sebagai kawasan paru-paru dunia karena hutan yang masih asri memberikan kontribusi terhadap penghasilan oksigen (o2) di dunia. Tapi itu dulu, kini banyak terjadi deforestasi hutan yang dialihfungsikan sebagai area pertambangan dan perkebunan sawit. Tidak hanya itu illegal logging kun kian menjadi momok tersendiri terhadap kelestarian hutan di tanah air.

Rendahnya kesadaran manusia untuk reboisasi. Tingginya sifat serakah manusia serta rendahnya kesadaran untuk melestarikan lingkungan sudah menjadi bencana sendiri bagi alam. Selagi kecil kita diajarkan bahwa ketika kita menebang pohon maka seharusnya kita menanam pohon lain sebagai pengganti. Atau melakukan reboisasi di daerah yang hutannya sudah gundul. Nyatanya jumlah hutan yang hilang jauh lebih besar dibandingkan yang ditanam. Artinya hutan pasti akan menunggu waktu untuk gundul seluruhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun