Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

5 Profesi yang Disepelekan Namun Berpenghasilan Melebihi Orang Kantoran

12 Januari 2021   11:42 Diperbarui: 13 Januari 2021   10:59 6984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(RIMA WAHYUNINGRUM via KOMPAS.COM)

Profesi ini juga seakan tidak terduga. Salah seorang rekan di kantor bercerita jika dirinya dulu pernah menjadi seorang pengamen selepas lulus sekolah. 

Dirinya mengamen di perempatan jalan dan mencari tempat keramaian. Penghasilan yang didapat pun tergolong lumayan. Paling sedikit bisa dapat Rp. 50.000 dan jika ramai bisa mendapat sekitar 150 ribu.

Pendapatan ini akan semakin besar apabila si pengamen memiliki talenta suara yang bagus dan mampu menyanyikan lagu yang disukai orang lain. Orang tidak segan untuk memberikan sumbangan kepada pengamen yang memiliki suara bagus. Bahkan ada pendengar yang rela memberikan uang Rp. 50.000 hingga Rp. 100.000 dengan meminta dinyanyikan lagu request yang disuka.

Pengamen yang memiliki suara bagus dan berada di lokasi yang tepat bisa mendapatkan penghasilan setidaknya 3 juta per bulan. Tidak menutup kemungkinan uang yang didapat bisa diatas itu. 

Namun ini juga tergantung dirinya mengamen sendiri atau dengan kelompok. Bila berkelompok tentu pendapatakan akan lebih kecil karena harus dibagi dengan orang yang terlibat.

3. Penjual Kuliner

Saya sempat mengobrol dengan pemilik kuliner pecel ayam/lalapan ayam pinggir jalan karena saya kadang jika malam hari sering makan menu ini. Tidak hanya itu, teman kerja saya yang berasal dari Tegal juga keluarganya memiliki usaha Warung Tegal (Warteg) di Jakarta.

Pelaku usaha kuliner seperti pecel ayam atau Warteg nyatanya memiliki penghasilan setara dengan supervisor atau bahkan manager di perkantoran. Untuk usaha pecel ayam yang saya ajak ngobrol, keuntungan bersih yang bisa didapat jika banyak pembeli bisa mencapai Rp. 200.000-Rp. 500.000. 

Dengan sistem jualan dari jam 6 sore hinga jam 11-12 malam. Tempat berjualannya memang cukup strategis di pinggir jalan raya yang ramai orang berlalu lalang.

Teman saya yang keluarganya punya usaha Warteg cerita bisa mendapatkan penghasilan dari Rp. 300.000-Rp. 700.000/hari tergantung ramai tidaknya pembeli. 

Biasanya Warteg akan banyak dijumpai di sekitar kantor atau tempat padat penduduk yang mayoritas para pekerja atau pendatang. Jam ramai pembeli sekitar jam 07.00-09.00 serta jam 11.00-14.00.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun