Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mantan Jadi Sahabat. Why Not?

30 Agustus 2020   16:06 Diperbarui: 30 Agustus 2020   16:08 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seseorang yang putus cinta. Sumber Liputan6.com

Mantan jadi sahabat, banyak yang mengalami kondisi seperti ini namun sepertinya lebih banyak yang justru menjadi musuh. Ada banyak alasan mengapa mantan dijadikan musuh dalam hidupnya.

Mantan tega selingkuh membuat hati terasa sakit. Perasaan ini membuat dirinya tidak bisa memaafkan si mantan karena hatinya terluka karena diselingkuhi.

Mantan memutuskan hubungan sepihak. Kondisi ini bisa terjadi ketika salah satu pihak merasa hubungan sudah tidak seindah yang dulu atau ada rasa ketidaknyamanan. Akhirnya memilih untuk putus namun pasangannya tidak menerima hal tersebut.

Adanya kondisi tertentu seperti salah satu pasangan harus pergi jauh dalam waktu yang lama serta tidak bisa LDR-an atau ternyata orangtuanya menjodohkan dirinya dengan orang lain sehingga hubungan harus diakhiri.

Saya mengamati ada 2 siklus hubungan percintaan yang dialami oleh sepasang kekasih dimana berujung pada saling memusuhi atau berusaha untuk memutus tali silahturahmi.

Siklus pertama, menjadi teman atau sahabat-> Saling Suka -> Pacaran -> Putus -> Musuhan

Siklus ini sangat sering terjadi. Menjadi sahabat dimana kemana-mana saling berdua kemudian saling mengenal tentang kebiasaan sahabat kita. Adakalanya orang sekitar menjadi Mak comblang agar dilanjutkan ke status pacaran.

Akhirnya mereka mencoba menjalin hubungan namun ternyata putus hingga muncul rasa saling benci dan justru menjadi musuh. Kondisi ini sangat menyakitkan dimana dulu sering bersama kini ibarat tidak saling kenal.

Siklus kedua, baru saling kenal -> Mencoba PDKT -> Pacaran -> Putus -> Musuhan

Pada siklus ini umumnya pasangan tidak saling kenal dan tiba-tiba kenal dalam suatu momen atau bisa dijodohkan. Mencoba saling mengenal dan merasa saling cocok kemudian memutuskan berpacaran kemudian putus dan juga menjadi musuh. 

Biasanya pada siklus ini tidak separah siklus pertama karena siklus pertama selain mempertaruhkan perasaan juga pertemanan yang selama ini dibina.

Kisah cinta kakak perempuan saya terjadi pada siklus kedua. Berpacaran dengan teman paman saya (perbedaan usia hanya 3 tahun) kemudian saling dekat dan berpacaran. Namun berpacaran lama hingga 5 tahun ternyata tidak berjalan mulus. 

Tiba-tiba saya mendapat kabar bahwa mereka putus dan kini saling lost contact. Bahkan keduanya seakan cuek dengan kondisi mantan.

Sebenarnya masih ada peluang mantan menjadi sahabat kita. Ada beberapa alasan yang mendasari. Apa saja itu?

Pertama, pikirkan dulu bertemu dan berkenalan dengan baik-baik maka cobalah putus dengan baik-baik. Sekalipun mantan kita dulunya adalah sahabat pasti tetap diawali dengan perkenalan yang baik.

Pikirkan bahwa putus hubungan itu adalah hal lumrah dan bisa terjadi pada siapapun. Namun pertemanan itu harusnya bisa menjadi hubungan jangka panjang. Itulah mengapa tidak perlu mantan dianggap sebagai musuh yang perlu dijauhi.

Kedua, ingatlah hal baik dari mantan. Cobalah mem-flashback kenangan indah dan kebaikan yang dilakukan oleh mantan. Misalkan mantan dulu selalu antar jemput, menghibur ketika sedang sedih, membuatkan makanan yang kita suka, membelikan hadiah saat ulang tahun dan sebagainya.

Ini adalah cara untuk menghilangkan sisi negatif dari sebuah arti putus. Ingatlah meski berstatus mantan ternyata si mantan itu memiliki sisi hal baik dalam dirinya. Bisa jadi suatu ketika kita membutuhkan sifat baik si mantan disaat tidak terduga.

Ketiga, berterima kasih atas kenangan yang pernah terjadi. Sadar atau tidak segala kenangan bersama si mantan bisa jadi pembelajaran hidup. Misalkan si mantan selingkuh mengajarkan kita tentang arti kesetiaan dan menjaga perasaan pasangan kita.

Kita menjadi tahu bahwa bila kita punya pasangan jangan sampai diselingkuhi karena kita pernah diselingkuhi oleh mantan dan rasanya pasti sangat sakit.

Sifat mantan yang posesif mengajarkan kita tentang arti rasa percaya pada pasangan. Ketika kita telah menemukan pasangan baru, maka kita jangan sampai menunjukan rasa cemburu yang berlebihan atau mengekang pasangan. Banyak hal positif yang bisa dijadikan pembelajaran dari kenangan bersama si mantan.

Keempat, mantan bisa jadi keluarga yang menjaga kita. Ketika kita dulu menjalin hubungan dengan si mantan bertahun-tahun tentu banyak hal dan sifat yang saling diketahui layaknya orang tua yang mengerti anaknya.

Ketika kita menganggap mantan sebagai keluarga lain bisa jadi akan bermanfaat kedepan. Contohnya ketika kita sakit dan jauh dari keluarga. Mantan yang sudah dianggap keluarga bisa jadi menjadi sosok pahlawan yang akan mengantarkanmu segera ke rumah sakit dan menjagamu.

Tiba-tiba ada musibah di jalan seperti mobil mogok di jalan yang sepi dan kamu tidak tahu harus bagaimana. Mungkin dengan meminta bantuan si mantan, kamu merasa terbantu dan merasa ada yang ikut menjaga.

Kelima, tidak ada yang tahu takdir kedepannya. Jodoh, rejeki dan maut diatur oleh sang Pencipta. Kita tidak bisa mengatur hal tersebut.

Saat ini mungkin kita sudah mengakhiri hubungan dengan si mantan. Namun suatu hari tidak sengaja bertemu kembali dan ternyata masih saling menyimpan rasa. Saling berbaikan dan mencoba menjalin hubungan kembali pun sangat mungkin terjadi.

Ketika kita mati-matian membenci si mantan namun ternyata Tuhan menjadikan kita menikah dengan si Mantan dikemudian hari. Bayangkan penilaian orang lain yang tahu tentang tindakan kita kepada mantan. Bisa jadi seperti menelan ludah sendiri. Jadi tidak perlu berlebihan membenci si mantan.

Itulah beberapa hal yang bisa dijadikan bahan instrospeksi diri bahwa hubungan percintaan lumrah jika diakhiri karena suatu alasan tertentu. Biarkan waktu yang mengobati hal tersebut dan sebisa mungkin jangan jadikan mantan sebagai orang yang paling jahat,l atau musuh yang harus dijauhi.

Ingatlah dulu pernah ada dirinya yang mengisi hati kita dan yang pernah memberikan kenangan bersama. Ingat ketika kita menjalin hubungan dengan seseorang artinya kedua pihak saling menyukai terkecuali jika dijodohkan atau terpaksa. 

Cobalah berpikir bahwa tali silahturahmi haruslah tetap terjalin karena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan orang lain. Bisa jadi saat ini berstatus mantan besok berstatus teman atau sahabat dekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun