Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengintip Peluang Sukses Meski Sekedar Lulusan SMA/SMK

18 Juli 2020   15:56 Diperbarui: 21 Juli 2020   21:40 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Siswa Pendidikan SMA. Sumber Solopos.com

Setiap orang pasti menginginkan masa depan yang sukses baik dari sisi materiil, karir ataupun status sosial. Tidak sedikit mereka selepas lulus SMA/SMK/sederajat memilih melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi.

Ini mengingat peluang kerja bagi lulusan perguruan tinggi lebih tinggi dibandingkan hanya sekedar lulusan SMA/SMK.

Saya tidak menampik hal ini mengingat banyak pekerjaan yang menyertakan fotocopy ijasah diploma/sarjana sebagai persyaratan. Ini pun berkaca pada tawaran kerja di perusahaan saya saat ini dan juga melihat beberapa posisi yang ditawarkan oleh perusahaan lain.

Di perusahaan saya untuk mendaftar sekedar staff admin minimal harus sarjana diploma apalagi untuk staff tertentu. Bukan maksud mengecilkan hati para lulusan SMA/SMK, manajemen mempertimbangkan kemampuan analisa, keterampilan hingga pemahaman ilmu menjadi alasan perusahaan merekrut lulusan sarjana. 

Saya memahami bahwa banyak lulusan SMA/SMK yang juga bisa bersaing dengan para lulusan sarjana. Namun inilah realita dunia kerja. 

Bahkan perusahaan dalam melakukan sertifikasi seperti ISO dan SNI pun mempertimbangkan sisi kualitas SDM. Semakin tinggi tingkat pendidikan SDM maka dianggap baik.

Di tempat saya yang bergerak di sektor industri, lulusan SMA/SMK kebanyakan dibuka untuk bagian produksi, bagian umum, maintenance, distribusi ataupun sales.

Saya percaya rejeki ditangan Tuhan dan setiap orang sudah memiliki nasibnya masing-masing. Oleh karena itu bagi yang sekedar lulusan SMA/SMK memiliki peluang yang sama untuk sukses.

Buktinya Susi Pudjiastuti, Bob Sadino, Sujiwo Tejo, Eka Tjipta Widjaja adalah sosok yang tidak sempat mengeyam pendidikan tinggi namun bisa sukses dibidangnya masing-masing.

Intinya peluang sukses selalu terbuka lebar selagi kita mau berusaha

Banyak para lulusan SMA/SMK memilih berkecimpung dalam dunia sales dan marketing. Ini mengingat divisi ini terbuka bagi semua kalangan dan latar pendidikan. Tidak ada yang salah karena sales dan marketing pun profesi yang menjanjikan.

Namun bagi yang ingin bergelut di dunia lain demi menggapai kesuksesan. Berikut beberapa profesi yang dapat menjadi pertimbangan bagi para lulusan SMA/SMK kedepannya.

  • Wirausahawan

Generasi muda saat ini menilai bahwa bekerja di kantoran terasa lebih enak dan menjanjikan. Justru bagi saya menggeluti dunia usaha justru lebih menjamin kehidupan sukses. 

Dari 100 orang terkaya di dunia maupun di Indonesia mayoritas adalah pengusaha yang meniti karir dari nol. Hampir tidak ada yang berasal dari kalangan staff kantoran kecuali dia adalah CEO di perusahaan.

Kebab Baba Rafi, Makaroni Ngehe, cemilan Maicih adalah contoh usaha yang berawal dari usaha kecil-kecilan namun bisa besar dan berkembang luas hingga saat ini.

Kita tidak perlu jauh-jauh, kita bisa bandingkan penjual pecel lele dipinggir jalan dengan staff kantoran. Penjual pecel lele mungkin dianggap profesi kurang prestisius tapi sahabat akan kaget mengetahui penghasilan perbulan-nya.

Saya pernah mengobrol dengan pemilik pecel lele dan beliau cerita bisa mendapatkan penghasilan bersih sekitar Rp.300.000/hari dari usaha sekitar sore jam 5 hingga tengah malam. 

Kita anggap dia membuka usaha selama 25 hari kerja dalam sebulan (disamakan dengan sistem kerja karyawan kantoran) maka penjual pecel lele mendapatkan penghasilan 7,5 juta per bulan. 

Bandingkan pekerja kantoran dengan gaji UMK anggap di Surabaya sekitar 4,2 juta. Justru penjual pecel lele mendapatkan penghasilan lebih besar.

Jika usahanya berkembang dan memiliki cabang maka penghasilan pun ikut berlipat ganda. Masihkah mengganggap penjual pecel lele sebagai profesi yang kurang menjanjikan?

Kelebihan bekerja sebagai wirausahawan adalah kita adalah Bos. Sekecil apapun usaha yang kita buat misal penjual gorengan atau penjual mie ayam sekalipun. Kita adalah Bos karena itu usaha kita sendiri.

Kita memiliki kewenangan penuh mengatur jam kerja kita, tidak akan ada tekanan dari atasan, tidak akan dimarahi oleh atasan ataupun pusing pengajuan cuti. 

Ketika usaha berkembang dan memiliki karyawan pun kita juga adalah Bos bagi mereka. Jika kita bekerja di kantoran maka pegawai menerima gaji maka diposisi ini justru pemberi gaji.

  • Fotografer

Profesi ini sebenarnya tidak membutuhkan pendidikan tinggi. Banyak lulusan SMA/SMK yang memiliki hobi fotografi. Cukup memperdalam melalui otodidak atau belajar dari orang yang berpengalaman maka kita bisa menjadi fotografer profesional.

Ketika keterampilan dan hasil karya kita diakui oleh banyak pihak maka justru perusahaan atau pemangku kepentingan lainnya yang akan mencari jasa kita.

Contohnya industri periklanan, majalah, event organizer, wedding organizer, dokumenter seperti national geographic pun membutuhkan keterampilan fotografer.

  • Model 

Apabila memiliki penampilan atau postur tubuh yang menarik dan proporsional maka tidak ada salahnya mencoba sebagai model.

Model tidak membutuhkan latar pendidikan tinggi. Cukup memiliki kriteria fisik yang dibutuhkan bisa mengantarkan kita ke karir yang bagus.

Memiliki postur tinggi dan proporsional maka bisa menjadi model catwalk. Jika memiliki wajah yang menarik bisa menjadi model sampul majalah ataupun produk. Tidak sedikit mereka yang menggeluti dunia modelling membuka peluang untuk masuk ke dunia entertainment yang lebih menjanjikan

  • Master of Ceremony (MC)

Memiliki kemampuan public speaking yang bagus dan pintar mengatur intonasi bicara maka tidak ada salahnya mendaftar sebagai MC. Setahu saya hampir tidak pernah pengguna jasa MC yang mensyaratkan pendidikan tinggi. Selagi dia bisa memandu acara dengan baik maka peluang karir ini terbuka lebar.

Ruben Onsu hingga mendiang Olga Syahputra pun tidak memiliki pendidikan tinggi namun berhasil menjadi seorang MC dengan bayaran yang mahal meskipun Olga juga memiliki kemampuan melawak yang bagus.

Saya memiliki beberapa kenalan MC yang berhasil namun hanya lulusan SMA. Ini menunjukan bahwa profesi ini cocok bagi kalian lulusan SMA/SMK.

  • Chef atau Koki

Bagi yang hobi memasak atau lulusan SMK tata boga maka profesi sebagai koki atau chef sangatlah tepat. Profesi ini lebih mengandalkan keterampilan masak dan jam terbang di bidang kuliner. Semakin sering melatih diri untuk mencoba membuat kuliner baru maka dirinya bisa menjadi koki yang handal.

Teman saya saat SMA tidak melanjutkan kuliah. Dirinya awalnya bekerja sebagai asisten chef di salah satu restoran di Bali. Kini saya mendapat info dirinya sudah menjadi kepala chef di salah satu hotel berbintang di Bali. 

Ada beberapa kelebihan lulusan SMA/SMK memiliki peluang sukses lebih besar dibandingkan para lulusan sarjana.

Pertama, waktu mengasah keterampilan dan pengembangan usaha. Bagi mereka yang memilih kuliah artinya 4 tahun digunakan untuk menimba ilmu. Mayoritas waktunya digunakan untuk belajar, mengerjakan tugas dan menyelesaikan skripsi.

Bagi para lulusan SMA/SMK, waktu 4 tahun dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan atau pengembangan usaha.

Ketika 4 tahun berlalu, lulusan sarjana masih berstatus fresh graduate artinya minim pengalaman. Ini berbeda dengan lulusan SMA/SMK yang pasti sudah memiliki segudang pengalaman.

Bagi mereka yang menekuni usaha. Masa 4 tahun bisa jadi usaha yang digeluti sudah stabil dan masuk tahap perluasan pasar. 

Artinya ketika lulusan sarjana hendak meniti karir, wirausahawan lulusan SMA/SMK justru sudah memiliki penghasilan tetap dan usaha kian berkembang.

Kedua, mental lulusan SMA/SMK lebih teruji. Bagi lulusan sarjana umumnya lebih pemilih dalam mencari kerja. Mereka menghindari pekerjaan yang dirasa kurang prestisius. Berbeda dengan lulusan SMA/SMK, mereka akan lebih suka mengambil peluang dan tantangan. 

Mental mereka seakan sudah sekuat baja. Ketika dihadapkan bertemu dengan orang baru untuk mempromosikan sebuah produk misalnya. Para lulusan sarjana pasti masih canggung dan malu. Namun mereka lulusan SMA/SMK lebih berani. Otomatis dari sisi prestasi kerja akan mudah unggul bagi mereka yang lulusan SMA/SMK.

Inilah bukti bahwa meskipun hanya lulusan SMA/SMK bukan berarti tidak mampu sukses. 

Usaha, pengalaman dan mentallah yang membentuk seseorang menjadi sukses.

Semoga kedepannya makin banyak orang sukses bermunculan dari mereka yang sekedar lulusan SMA/SMK. Semoga tulisan ini dapat menjadi penyemangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun