Jadi, jangan lagi saya dituduh pengecut atau unfair. Setiap patriot yang sudah memberikan suaranya wajib dilindungi oleh hukum. Dengan melakukan gugatan kepada MK RI, putusan yang keluar nanti sudah bersifat final dan mengikat. Justru salah kalau saya tidak mengajukan gugatan hukum. Seluruh informasi miring yang kami dapatkan akan terus membebani jalannya pemerintahan ke depan. Dengan kepastian hukum, beragam materi gugatan kami itu tidak lagi memancing perdebatan, perselisihan, apalagi konflik yang menahun.
Saudara-Saudara Sebangsa dan Setanah Air
Saya ingin bergandengan tangan membangun bangsa ini ke depan. Tidak boleh ada satupun warga negara yang merasa bukan bagian dari bangsa dan negara Indonesia. Kebersamaan kita adalah harga mati! Persatuan adalah hutang nyawa yang kita harus bayar kepada pahlawan-pahlawan bangsa! Indonesia Raya tidak akan bisa terwujud tanpa persatuan dan kesatuan!
Semua tahu, saya adalah orang yang membawa Ir Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama menghadap almarhum Taufik Kiemas. Saya menyatukan keduanya sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, ketika banyak partai besar sudah mengusung Fauzi Bowo. Walau dua kali berhadapan dalam panggung pemilihan presiden dan wakil presiden RI, saya tetap melihat saudara Joko Widodo sebagai pribadi yang pernah saya dukung dan usung. Media menyebut saya -- bersama almarhum taufik Kiemas -- sebagai King Maker bagi saudara Joko Widodo.
Jadi, tidak benar kalau saya tak akan mendukung kepemimpinan saudara Joko Widodo apabila dinyatakan sebagai Presiden Terpilih Periode 2019-2024.
Andaipun saudara Joko Widodo adalah murid saya, tidak mungkin sebagai guru saya memiliki dendam pribadi. Saya tahu, guru terbaik adalah orang yang mampu melahirkan murid-murid yang lebih pandai darinya, lebih unggul darinya, serta lebih tinggi lagi ilmunya. Guru yang gagal adalah mereka yang memiliki murid-murid yang lebih rendah ilmunya.
Begitupun sebaliknya, saya meyakini bahwa saudara Joko Widodo akan mendukung saya, apabila KPU dan MK menyatakan saya mengalahkannya. Saudara Joko Widodo adalah seorang yang cinta tanah air, selalu ingat siapapun guru-gurunya, pun orangtua angkatnya.
Siapapun yang mendukung saya tidak perlu khawatir bahwa saudara Joko Widodo akan mengerahkan segala kemampuan untuk mempertahankan kekuasaan, dengan cara menolak keputusan KPU atau MK.
Karena itu, marilah kita bergembira dalam menunggu perhitungan demi perhitungan oleh KPU secara berjenjang. Marilah kita kembali bersaudara dan bahu-membahu. Tidak ada lagi sebutan nomor satu atau nomor dua. Yang ada adalah warga negara sebangsa dan setanah air. Mari kita songsong hari-hari mendatang dengan lebih optimistik. Jangan mau berpecah-belah.
Sebab kita semua tahu, politik devide et impera-lah yang menyebabkan bangsa asing menancapkan kuku kolonialisme dalam waktu lama, baik sebelum kemerdekaan ataupun sesudahnya dengan kolonialisme ekonomi.
Merdeka!
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.Â
Saya, Prabowo Soebianto Djojohadikusumo.
Jakarta, 18 April 2019.