Mohon tunggu...
Indra Imam Faisal
Indra Imam Faisal Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa

Happy

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mahakarya Semiotika Relief Candi Borobudur

16 Mei 2021   23:12 Diperbarui: 16 Mei 2021   23:29 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Borobudur | Dok. Kompasianer Jogja (K-JOG)

Melayang Bebas tanpa batas. Setiap dunia memiliki keunikan dan keindahan masing-masing. Sebuah pesawat yang melayang diatas langit mengantarkan kita untuk melihat setiap keindahan dari penjuru dunia. Wonderful Indonesia adalah janji pariwisata Indonesia kepada dunia. Janji bahwa Indonesia kaya dengan ketakjuban, dari alam maupun budayanya. Indonesia menjadi tempat untuk menikmati sebuah mahakarya yang sangat luar biasa, menjadi situs yang bersejarah dan menjadi bukti peradaban pada dunia. Candi Borobudur.

           Menjadi 7 keajaiban dunia candi Borobudur menawarkan pesona yang sangat luar biasa. Candi megah yang ditemukan di Jawa, tepatnya di Magelang. Memiliki bentuk layaknya piramida dengan tinggi sekitar 29 meter. Tersusun lebih dari 2 juta blok batu berhias 1.460 panil relief dam 1.212 panil relief dekoratif dengan nilai historis yang kental. Relief ini menjadi bukti keagungan dan kekuatan dunia. Relief yang mencakup siklus kehidupan manusia, jenis tingkah laku manusia, flora dan fauna, kehidupan sosial politik dan kesenian mengelilingi setiap sudut dinding candi Borobodur. Tak heran candi Borobudur ini menjadi pusat musik dunia. Sebuah relief kesenian menjadi penanda bahwa kemungkinan besar, dahulu candi Borobudur menjadi tempat pusat para seniman musik berkumpul. Terlepas hal itu benar atau tidak, yang jelas relief alat musik yang terpampang di candi Borobudur menjadi warisan yang tak ternilai harganya. Relief tersebut pun menjadi penanda bahwa pada 800-an masehi atau abad ke-8 eksistensi alat musik berkembang pesat dan menjadi mahakarya yang sangat luar biasa, sehingga tercipta sebuah kebudayaan yang besar.

Relief menjadi semiotika yang tak ternilai Harganya.

            Menurut Alex Sobur secara etimologis istilah semiotika berasal dari bahasa Yunani "semion" yang berarti "tanda" yang didefinisikan sebagai sesuatu atau dasar konvensi sosial yang tergabung sebelumnya, dapat dianggap memiliki sesuatu yang lain. Dengan demikian, semiotika adalah sesuatu tanda yang dapat kita cerna dengan cara pandang yang berbeda.  Samaratungga dari Dinasti Syailendra seseorang di balik pembangunan candi Borobudur memberikan warisan yang sangat luar biasa pada relief alat musik yang tersusun pada bangunan yang suci. Relief alat musik menjadi tanda bahwa kita dapat merasakan eksistensi alat musik dahulu sampai sekarang dengan cara pandang yang berbeda. Semiotika mengajarkan kita untuk membaca dari apa yang kita lihat. Sebuah relief yang berbicara dengan ukiran, sebuah relief yang bersenandung, sebuah relief yang berirama. Kita dapat merasakan hal itu dari sebuah ukiran relief alat musik di candi Borobudur. Relief alat musik menjadi bukti bawasannya alat musik menjadi bagian dari kehidupan kita yang tidak dapat dipisahkan dengan budaya kita. Dengan adanya semiotika memberikan keuntungan di masa sekarang. Kita sama-sama bisa mengenal dan mempelajari alat musik peninggalan peradaban dahulu yang tentunya harus kita jaga dan dilestarikan keutuhanya.

Relief adalah Budaya yang menjadi bagian dari kehidupan. 

Foto 2 : Sound of Borobudur Membunyikan Kembali Alat Musik dari Abad Ke 8 Ilustrasi via soundofborobudur.org
Foto 2 : Sound of Borobudur Membunyikan Kembali Alat Musik dari Abad Ke 8 Ilustrasi via soundofborobudur.org

 

          Relief sebuah lukisan yang terukir pada dinding candi Borobudur dengan semiotika yang ditawarkan mampu menjadikan Borobudur sebagai pusat musik dunia. Tak hanya itu, candi Borobudur menjadi pusat mega perpustakaan segudang ilmu pengetahuan. Sebuah tatanan yang mengajarkan setiap pola kehidupan. Relief alat musik yang berada di dinding Candi Borobudur menandakan kemajuan pada bangsa ini dan kebudayaan yang sangat luar biasa. Pada relief candi Borobudur, yaitu pada relief Karmawibhangga, Lalitavistara, wadariaJtaka, dan Gandawyuha, terlihat lukisan alat-alat musik, antara lain suling, simbal, Lute, ghanta, cangka (terompet yang terbuat dari siput), saran dan gendang. warisan ini menjadikan bunyi peradaban bangsa ini bahkan dunia. Tak heran Borobudur menjadi pusat musik dunia.

        Sound Of Borobudur menjadi bukti kalau budaya adalah bagian dari kehidupan. Sound Of Borobudur adalah sebuah spirit yang melahirkan geliat dan upaya reaktualisasi dan revitalisasi nilai-nilai luhur yang terpahat dan tersirat di setiap bagan relief dan lekuk candi. Sound Of Borobudur menghidupkan kembali alat musik yang terukir pada relief candi Borobodur. Tak hanya itu sound of Borobudur menjadi wadah untuk generasi bangsa ini menggaungkan kembali eksistensi alat musik tradisional.

Penulis : Indra Imam Paisal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun