Candi Kotes, yang secara administratif terletak di Desa Sukosewu, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, telah menjadi sorotan karena keberadaannya yang kaya akan sejarah. Dikenal juga dengan toponim Candi Papoh, situs ini menarik perhatian dengan dua batur utama dan beberapa artefak lainnya yang terletak di atas batur buatan.
Menurut penelitian terbaru, semua batur di Candi Kotes menghadap ke barat. Batur pertama, yang terletak paling depan, memiliki tangga yang dihiasi dengan pipi tangga berbentuk sudut siku-siku di sebelah baratnya. Di sebelah kanan pipi tangga, terdapat sebuah altar berbentuk meja. Di atas batur ini, ditemukan dua altar dan satu miniatur candi yang menjadi bagian penting dari situs ini.
Sementara itu, batur kedua tidak memiliki altar atau replika candi. Namun, terdapat beberapa umpak yang menunjukkan kemungkinan adanya arsitektur berkonstruksi kayu pada masa lalu. Berdasarkan inskripsi pada batur, diketahui bahwa Candi Kotes berasal dari masa awal Kerajaan Majapahit, dengan inkripsi tahun 1222 saka (1300 Masehi) dan pipi tangga yang menunjukkan tahun 1223 saka (1301 Masehi), mengungkapkan keberadaan situs ini sejak pemerintahan Raden Wijaya.
Sejarah Candi Kotes tidak lepas dari peran peneliti dan pemerhati situs bersejarah. Laporan pertama tentang candi ini dibuat oleh Volgens Hocpermans pada tahun 1866, yang kemudian diikuti oleh J. Knebel tahun 1908. Candi Kotes juga disebut dalam buku "History of Java" karya Th. S. Raffles. Dinas pubakala pertama kali melakukan pemugaran terhadap situs ini pada tahun 1921, menjadikan Candi Kotes sebagai bagian penting dari warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dipelajari lebih lanjut.