Mohon tunggu...
Indra NurrachmanHaryanto
Indra NurrachmanHaryanto Mohon Tunggu... Buruh - Ingin Menginspirasi Banyak Orang

Tulisanku Seputar Pembangunan Karakter

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lebih Baik Diam dan Tak Usah Menjawab

19 November 2019   07:00 Diperbarui: 19 November 2019   07:00 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Betapa banyak manusia (apalagi yang hidup jaman sekarang) kayaknya tuh ya gak enak klo sehari gak bikin kesel terus bikin nyelekit ke hati. Ada ajha masalah yang dipermasalahkan. Entah marah marah karena barang ilang lah(padagal yang naruh situnya), marah marah karrna iuransekolah anak belum dibayarlah(padahal minta tambahan uang jajan), atau marah marah karena kasur berantakan lah(padahal kesel karena kemarin malam gak bisa tidur bareng...eh kok ke situ ya).

Ngomongnya duh aduh sayang...kayak mulus ajha nyetir mobil F1 di jalan tol ajha,kayak agak ada kendaraan lain mainnya terabas terobos segala. Omongannya kayak petugas sensus ajha(besar kecil dicatat semua). Tapi apa daya apa daya... Tak semua ucapan harus aku bantah setiap kali kau berucap.

Yah apa daya suamimu ini sayang...cuman seorang buruh yamg hasilnya pas pasan. Untukmu dan anak kita seorang. Dari padaku gubris perkataanmu,lebih baik kulihat goyangan bibirmu yang manis dan memanja. Karena dimata seorang pria, marahmya wanita adalah tanda sayang. Hahahah lebih baik aku diam dan tak usah menjawab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun