"Beruntunglah tidak tersesat ke istana. Raja kecil itu sangat jahat. Bila aku bertemu dengannya, akan kupukul pantatnya dengan sapu ini!" seru Nenek tua yang tengah membersihkan halaman.
Raja Mahaseru gemetar mendengar Nenek tua berbicara. Terlebih, orang-orang di sekitar mengatakan hal yang sama. Betapa rakyat sangat membencinya. Ia sangat ketakutan.Â
Raja Mahaseru mengendap-endap meninggalkan perkampungan. Ia kembali ke istana dengan membawa makanan yang didapatkan. Namun hatinya masih bimbang dan penuh cemas.Â
Sepanjang jalan, raja menyesali perbuatan buruknya. Bermewah-mewah sesuka hati, bertindak semena-mena pada abdi dan pelayan. Dan yang paling menyakitkan. Ia telah menyia-nyiakan amanah untuk mengurus rakyatnya.Â
Di dalam istana yang gelap gulita. Raja Mahaseru meratap penuh penyesalan. Menangis pun tiada guna. Tak ada lagi bantuan dan pertolongan.Â
Hati bahagia dan jiwa yang tenang, dimulai dengan menjaga perilaku dan tutur kata.
**
- Bertambah usia, harus bertambah mandiri.Â
- Menjaga tutur kata dan perilaku terhadap sesama, terlebih kepada orang tua.Â
- Kerjakan kewajibanmu sendiri, jangan mengandalkan bantuan orang lain.Â
- Bersungguh-sungguh bila mendapatkan amanah.Â
Referensi dongeng anak sebelum tidur.Â
Indra Rahadian