"Semangat betul, Kang Ujang!"Â
Dentang besi bertalu kembali terdengar. Kali ini dari lapak besi bekas di pinggiran kota. Kang Ujang tengah menimbang besi tua. Tubuhnya kusam dan penuh noda karat. Namun hatinya bahagia.Â
Dalam kamus hidupnya, tak ada kata menyerah atau putus asa. Karena bekerja untuk keluarga, adalah harga diri seorang lelaki. Bukan menggantungkan nasib pada belas kasihan atau tuntutan. Asalkan halal semua dapat dikerjakan.Â
Harga diri lelaki adalah bekerja. Kasih sayangnya berusaha, dan cintanya adalah perbuatan.
**
Cerita ini hanya fiktif belaka, kesamaan nama, tokoh dan tempat hanyalah kebetulan semata.
Indra Rahadian