Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Sehabis Hujan

19 Juni 2021   12:32 Diperbarui: 19 Juni 2021   12:49 1982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tersesat?" 

"Bukan! Dua tahun lalu ada pendaki perempuan yang terjatuh dari tebing, tetapi jenazahnya tak pernah ditemukan. Padahal lokasinya tak jauh dari pos lama."

Dada Farhan terasa sesak. Degup jantung berdebar dan kuping terasa pengang. Ia tak dapat lagi mendengar lanjutan cerita dari petugas di sampingnya. "Itu bukan Amira, aku yakin," ucapnya dalam hati. 

Farhan mengalihkan pandangannya pada suasana alam. Berusaha menenangkan diri, seraya mengatur tempo nafasnya. Dari kaca spion mobil, ia menatap ke arah pondok di kaki gunung. Dan perlahan menghilang ditelan rimbun pepohonan. 

Para pendaki membenamkan kegelisahan dan penat di kaki dan puncak gunung. Bila kaki dan puncak gunung dicabik, digali dan dialih fungsi. Tentu kegelisahan dan penat yang bersemayam akan terus menghantui.

**

Cerita ini hanya fiktif belaka, kesamaan nama, tokoh dan tempat hanyalah kebetulan semata.


Indra Rahadian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun