Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rejeki Anak Soleh

18 April 2021   11:23 Diperbarui: 18 April 2021   22:02 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Rejeki Anak Soleh (Foto: Fuzz Via Pixabay)

Ian yang biasanya mengantuk saat mendengar ceramah. Kini, justru bersemangat. Dalam hati berharap, suasana mushola akan membaik dan ramai seperti Masjid ini. 

Selesai shalat, Ian diminta Ustaz Ilham dan Kyai Sobri untuk membantu aktivitas di masjid. Marbot Masjid sedang ada keperluan keluarga dan harus pulang kampung lebih awal. Tugas menerima sumbangan takjil dari warga, sore ini akan dikerjakan olehnya. 

Jama'ah sudah mulai meninggalkan Masjid. Hanya tersisa beberapa jama'ah di dalam. Ian termenung di teras masjid sambil memegang sapu. Menunggu jama'ah terakhir pulang dan melakukan aktivitas kebersihan. 

Bunyi perut Ian terdengar pilu. Kali ini bukan karena lapar berpuasa. Iapun bergegas ke toilet. Sebelumnya, Ian akan memakai sandal baru ke toilet. Namun karena sayang, akhirnya ia memakai sandal jelek yang berada di sebelah sandalnya. 

Dua orang jama'ah baru saja keluar dari Masjid. Obet dan Otib, pemuda yang kebetulan singgah di Masjid untuk shalat Jum'at. Mereka akan segera melanjutkan perjalanan ke luar kota. 

Otib yang sudah duduk manis di atas motor, menunggu Obet dengan perasaan gelisah. Ia tahu, temannya tersebut sedang mencari-cari sandal yang hilang entah kemana. 

"Ya Allah, sandal butut aja ada yang embat," ucap Obet. 

Tak lama, Obet sudah berada di atas motor bersama Otib. Dan merekapun segera melaju meninggalkan Masjid. 

Di tengah perjalanan, Otib bertanya, "ketemu dimana tuh sandal?"

"Tak ketemu, Tib," jawab Obet. 

"Yaudah, nanti kalau ada pasar kita beli," ucap Otib. 

"Tak perlu, rejeki anak soleh nih. Sudah diganti baru," jawab Obet. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun