Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Saddil Ramdani dan Perkara Kritik Publik: Lawan atau Biarkan?

27 Juni 2023   18:53 Diperbarui: 28 Juni 2023   15:47 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Tim Nasional Indonesia, Saddil Ramdani menyanyikan lagu Indonesia Raya saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G Zona Asia, Kamis (5/9/2019). Foto: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sebagai seorang publik figure, salah satu bintang sepak bola Timnas Indonesia, Saddil sudah offside. Perihal cibiran ia kurang bagus saat membela Timnas Indonesia dibanding saat bermain untuk Sabah FC merupakan hal lumrah dilakukan publik.

Seorang Lionel Messi yang genggam banyak gelar dan piala saja acapkali mendapat serangan membabi buta. La Pulga mendapat serangan dan cemooh dari fans PSG saat ia putuskan untuk hengkang dari klub Prancis tersebut.

Saddil Ramdani - Instagram @saddilramdanii
Saddil Ramdani - Instagram @saddilramdanii

Namun apa yang dilakukan Messi untuk membalas serangan itu? Ia sama sekali tak peduli. Hidupnya sebagai megabintang sepak bola tetap berjalan sesuai track yang ia inginkan.

Bahkan Luis Figo saat putuskan hengkang dari Barcelona ke Real Madrid mendapat teror lebih sadis dari publik. Disebut Judas hingga dilempar kepala babi harus jadi konsekuensi yang diterima Luis Figo.

Figo tak membalas dan lagi-lagi memilih untuk memantabkan kariernya bersama Real Madrid. Namun tak juga bisa dipungkiri, banyak juga pesepak bola dunia yang offside saat membalas kritik.


Roy Keane misalnya, atau Eric Cantona. Ada juga Mario Balotelli dan sederet pesepak bola yang kemudian kerap dapat julukan pemain paling dibenci fans.

Kritik Jadi Pemain Lebih Baik?

Bedakan cemooh dan kritik, hal ini sepertinya harus sama-sama dipelajari oleh pesepak bola itu sendiri dan suporter. Cemooh lebih bertujuan untuk menjatuhkan mental pemain, hal ini yang diungkap Saddil Ramdani.

Menariknya seperti dikutip dari Mail Online, penelitian justru mengungkap bahwa kritik pedas bahkan sampai berujung pelecehan dari suporter sebenarnya dapat mendorong si pemain lebih berkembang.

Tim penelitian gabungan dari Amerika Serikat dan Inggris mengatakan bahwa ada cara-cara bagi seorang atlet untuk lebih termotivasi saat melakoni pertandingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun