Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Profil Pelatih di Grup A Piala AFF 2018, Siapa Berpeluang Dipecundangi Bima Sakti?

4 November 2018   20:40 Diperbarui: 4 November 2018   21:41 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mantan pemain yang berposisi sebagai gelandang serang serta bisa ditempatkan sebagai striker ini pada era 90-an ialah pemain yang cukup ditakuti oleh Aples Tecuari atau barisan bek timnas lainnya. Fandi Ahmad juga bukan orang asing di sepakbola Indonesia.

Pada 1982 hingga 1983, ia sempat tercatat membela klub legendaris Niac Mitra. Dari klub Niac Mitra inilah, Fandi kemudian terbang ke Belanda dan membela Groningen. Di Groningen, Fandi bukan pemain lapis kedua. Ia jadi andalan untuk Groningen, bermain sebanyak 36 kali, Fandi mampu menciptakan 11 gol.

Pria yang menikahi model asal Afrika Selatan, Wendy Jacobs ini juga tercatat pernah merasakan ketatnya kompetisi di Liga Indonesia saat berprofesi sebagai pelatih. Setelah memutuskan pensiun pada 1999, Fandi tercatat jadi pelatih untuk klub Pelita Raya pada periode 2006 hingga 2010.

Fandi ditunjuk jadi pelatih Singapura pada awal 2018 ini. Pertemuannya dengan Bima Sakti pada 09 November 2018 tentu akan jadi pertemuan yang menarik.

Rekam jejaknya sebagai striker tentu akan membuat Fandi lebih menginstruksikan pemainnya untuk tampil menyerang, namun bagi Bima Sakti yang berpengalaman untuk mengawal Fandi saat bertemu di lapangan hijau, pasti sudah memiliki solusi jitu di lini tengah untuk meredam taktik tersebut.

4. Norio Tsukitate


Norio Tsukitate | dhakatribune.com
Norio Tsukitate | dhakatribune.com
Timor Leste jadi negara terlemah di grup A Piala AFF 2018. Namun eks provinsi Indonesia ini memiliki seorang pelatih yang wajib diwaspadai yakni Norio Tsukitate. Pelatih asal Jepang ini bukanlah orang baru di sepakbola Timor Leste.

Pada 2013, eks pemain Nagoya Grampus ini sempat ditunjuk untuk menjadi pelatih Timnas Timor Leste U-19. Hasilnya cukup lumayan, Timor Leste mampu ia bawa menjadi juara ketiga di ajang AFF U-19 2013. Tsukitate dibuat tak berkutik oleh Indra Sjafri di babak semifinal pada ajang itu. Dua gol dari Ilham Udin dan Muhammad Hargianto membuat Timor Leste gagal melangkah ke final.

Hebatnya di perebutan tempat ketiga, Timor Leste mampu mengalahkan Laos dengan skor cukup telak 4-2. Kemenangan Timor Leste ini mengantarkan Tsukitate di tahun berikutnya ditunjuk sebagai pelatih Laos. Federasi Laos cukup terkesan dengan gaya kepelatihan Tsukitate yang memfokuskan pada pemain muda.

Tsukitate memang pelatih yang memiliki latar belakang sebagai pelatih yang fokus pada pemain muda. Sebelum menangani Timor Lester U-19, selama 3 tahun, Tsukitate tercatat menjadi pelatih untuk tim junior Shimizu S-Pulse, salah satu klub raksasa Liga Jepang.

Lepas dari Laos, Tsukitate kemudian kembali menangani tim muda. Kali ini ia ditunjuk sebagai pelatih Timnas perempuan Bangladesh U-16. Tsukitate kembali mampu menorehkan prestasi di tim muda ini. Timnas U-16 Bangladesh mampu ia antarkan ke babak semifinal ajang SAFF Women's Championship 2014.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun