Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Profil Pelatih di Grup A Piala AFF 2018, Siapa Berpeluang Dipecundangi Bima Sakti?

4 November 2018   20:40 Diperbarui: 4 November 2018   21:41 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keengganan Eriksson untuk merevolusi taktik dan gaya bermainnya disinyalir membuat Shenzhen mendepaknya dari kursi pelatih. Dengan hanya mengandalkan taktik kaku yang sudah usang, Bima Sakti cukup berpeluang untuk mengatasinya. Ditunjang secara skill, kualitas pemain Filipina tak terlalu jauh dibanding pemain Timnas Indonesia.

2. Milovan Rajevac

Milovan Rajevac | telegraph.co.uk
Milovan Rajevac | telegraph.co.uk
Selanjutnya ada pelatih Thailand berpaspor Serbia, Milovan Rajevac. Pria 64 tahun ini ditunjuk sebagai pelatih Thailand pada 26 April 2017 lalu. Butuh waktu 1 bulan bagi federasi Thailand untuk akhirnya menyetujui Rajevac sebagai pelatih Timnas Thailand. Padahal Rajevac bukan pelatih sembarangan.

Bahkan kabarnya federasi Thailand, meminta Rajevac memberikan rencana strategi dan program jangka panjangnya untuk Timnas Thailand sebelum resmi ditunjuk sebagai pelatih. Rajevac sendiri memiliki lisensi kepelatihan FIFA, ia juga lulusan dari Universitas Belgrade yang artinya ia memiliki kemampuan akademis dalam urusan taktik.

Selain itu, sebelum jadi pelatih Rajevac juga mantan bek untuk sejumlah klub di Liga Serbia seperti Red Star Belgrade, serta sempat bermain di Liga Amerika Serikat bersama New York Arrows. Hampir sama dengan Eriksson, Rajevac juga pelatih di Piala AFF yang sempat membawa anak asuhnya ke ajang Piala Dunia.

Saat menangani Ghana, tim asal Afrika itu dibawanya berkompetisi di Piala Dunia 2010. Ghana mampu ia bawa sampai ke babak ke perempatfinal sebelum dikalahkan Uruguay lewat laga dramatis. Sebagai seorang pelatih berlatar belakang kawasan Balkan, Rajevac tentu memiliki nilai filosofis tersendiri.


Ia mampu mengkombinasikan antara kekuatan fisik pemain dan formasi yang tak kaku. Di Thailand, Rajevac sudah terbukti menerapkan gaya kepelatihan yang seperti itu. Pemain Thailand yang memang sudah terasah secara skill semakin terasah kemampuannya.

Timnas kita di era Antun 'Toni' Pogacknik pernah merasakan hebatnya pelatih asal Balkan. Pogacknik saat itu lebih menekankan pentingnya kecepatan dan ketepatan dalam bereaksi. Ini menjadi solusi untuk postur tubuh pemain kita.

Dibanding Eriksson, Rajevac-lah yang justru menjadi batu sandungan untuk Timnas Indonesia. Bukan semata karena rekor jelek Indonesia jika bertemu Thailand namun lebih kepada pola bermain mereka dibawah Rajevac, utamanya soal sprint-sprint kejut atau jarak pendek yang bisa merusak skema permainan timnas.

3. Fandi Ahmad

Fandi Ahmad | foxsportsasia.com
Fandi Ahmad | foxsportsasia.com
Pertemuan antara Fandi Ahmad dari Singapura dengan Bima Sakti tentu menjadi reuni bagi keduanya. Pasalnya saat masih menjadi pemain, kedua pemain ini beberapa kali pernah bertemu di lapangan hijau. Fandi Ahmad ialah legenda hidup sepakbola Singapura, sama halnya dengan Bima Sakti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun