Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kalian Telah Melawan Nak, Sebaik-baiknya, Sehormat-hormatnya!

1 Oktober 2018   18:21 Diperbarui: 1 Oktober 2018   18:33 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas U-16 | pssi.org

Dewi fortuna masih enggan untuk memeluk skuat Garuda Muda di ajang Piala Asia U-16 2018. Melakoni laga melawan Australia di babak perempatfinal demi bisa tampil di Piala Dunia U-17 di Peru, Timnas U-16 tersingkir setelah kalah tipis 2-3. Menyesakkan.

Dari segi permainan di 2x45 menit di Stadion Bukit Jalil, Timnas U-16 tunjukkan perjuangan yang sebaik-baiknya dan sehormat-hormatnya -- mengutip pernyataan dari Pramoedya Ananto Toer.

Bagaimana tidak, tim ini yang pernah dibantai 3-7 dari Australia pada 2017 lalu tunjukkan perfomance yang membuat Noah Botic cs pontang panting selama babak pertama.

Skema serangan yang dibangun dari sektor sayap Timnas U-16 sangat optimal menggempur lini belakang Australia. Di lini tengah, trio Brilian Aldana, David Mualana, dan Otaviansyah juga mampu meredam dominasi pemain Australia.

Perfomance menawan juga ditunjukkan oleh kiper Eduardo Ari, terbukti di 10 menit pertama 3 peluang emas mampu ia gagalkan. Sayang setelah sempat unggul terlebih dahulu lewat gol Sutan Zico di babak pertama, skuat Garuda Muda di babak kedua ini tampil tertekan dan sedikit nervous.

Sejumlah alur serangan Australia yang di babak pertama mampu dimatikan oleh barisan tengah dan belakang, di babak kedua justru membuat gawang Timnas U-16 yang dikawal oleh Eduardo Ari bergetar. Dari 3 gol yang dicetak oleh Australia sebenarnya seperti text book permainan Australia sepanjang perhelatan Piala Asia U-16 2018, mengandalkan postur tubuh dan kelengahan barisan pertahanan lawan.

Kalah 2-3 dari Australia dan gagal melaju ke Piala Dunia U-17 di Peru tentu sangat menyesakkan dada. Akan tetapi jika melihat perjuangan Sutan Zico cs selama ini sangat tidak adil tentu saja jika membiarkan tim ini kemudian tercerai berai seperti yang terjadi di senior-senior mereka terdahulu tanpa ada program berikutnya dari PSSI untuk membentuk tim ini lebih kuat dan solid di masa mendatang.

Secara permainan tim, skuat U-16 yang tampil di Piala Asia U-16 2018 ini sudah cukup lengkap. Baik dari pemain inti dan pemain cadangan memiliki skill dan kecerdasan setara untuk bisa memahami skema permainan yang diterapkan oleh coach Fachri.

Pekerjaan rumahnya tinggal bagaimana mengasah mental bertanding skuat ini dan juga jam terbang. Selain itu, PSSI harus kita tuntut untuk bisa menyiapkan program tepat guna bagi para skuat Garuda Muda ini, bukan program dadakan yang baru akan muncul saat Timnas bertanding di satu kejuaraan.

Menagih Janji Soal Elite Pro Academy

Publik tentu saja sudah bosan dengan argumen serta narasi yang dibangun oleh pihak federasi saat memutuskan merombak, memecat pelatih timnas dan membiarkan bubar begitu saja tim yang dibangun dengan susah payah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun