Mohon tunggu...
Galih Prasetyo
Galih Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - pembaca

literasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jika Sekarang Tahun 1965, Siapa Jenderal yang Bakal "Diculik" dan Siapa yang Naik Panggung?

5 September 2018   20:22 Diperbarui: 6 September 2018   10:23 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Isu-isu rasial pun tak jauh berbeda. Di era 1965 etnis Tionghoa pun jadi sasaran empuk untuk dijadikan sentimen pematik aksi massa yang membuat gaduh negeri ini. Di Indonesia saat ini, kita pun dengan gamblang bisa melihatnya.

Tidak berhenti di situ, di era 1965, serangan kepada Soekarno juga gencar terjadi, malah berada di level yang sangat mengerikan. Meski ada campur tangan pihak asing memang, namun serangan ke pribadi Soekarno pun juga terjadi ke Jokowi. Jika Soekarno pernah diisukan jadi pemain film dewasa, maka Jokowi juga ramai diperguncingkan berlatarbelakang anak PKI.

Inflasi Indonesia di 1965 yang mencapai 650% membuat harga makanan melambung tinggi, rakyat kelaparan dan terpaksa harus antri beras, minyak, gula, dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya. Kondisi yang memang tak sama dengan Indonesia saat ini namun bisa sama pada akhirnya jika kondisi ekonomi yang tak bagus ini terus digoreng dengan sentimen dan kepentingan politik.

Ending dari era 1965 ialah saat para Jenderal harus diculik dan dibunuh oleh pasukan Tjakrabirawa bersama dengan elemen PKI, para pelaku termakan dengan isu adanya Dewan Jenderal. Tewasnya para jenderal besar di tubuh Angkatan Darat di malam berdarah 01 Oktober 1965 pun mengantarkan Jenderal tak dipandang, Soeharto naik panggung dan menguasai negeri ini 32 tahun lamanya.

Nah jika sekarang Indonesia diibaratkan seperti era 1965, siapa kira-kira Jenderal yang bakal 'diculik' dan siapa yang bakal naik panggung?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun