Mohon tunggu...
Tommy Junus Sarwan
Tommy Junus Sarwan Mohon Tunggu... Petani -

indonesia sejahtera 2045 adalah berhasilnya pelaksanaan cita-cita berdirinya indonesia sebagai negara yang mandiri sejati dan berdaulat, bangsa yang makmur dan sehat, dalam kehidupan yang dinamis dan aman. tujuan itu tercapai pada usia 100 tahun indonesia merdeka; melalui 5 program kerja berdasarkan isi pembukaan UUD 1945 yang dimulai pada tahun 2014

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sulawesi Utara, antara Kekeringan dan Kebanjiran

7 Oktober 2015   10:39 Diperbarui: 7 Oktober 2015   10:49 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebaliknya waktu musim kekeringan bikin paceklik, pemerintah muncul di TV beri ide-ide, giliran musim bersahabat dengan petani, pemerintah lalu bikin kunjungan luarnegeri.

Jangan seperti orang kebakaran jenggot, sebab jika demikian, maka percuma duduk di pemerintah, apalagi pemerintah itu berjalan karena pajak rakyat.

Oktober sampai Desember ini adalah masa kampanye bikin bersih, bersih lingkungan, bersih sungai, bersih moral, bersih hati.

Masakah rakyat Sulawesi Utara itu jorok? Tidak mengerti bersih? Tidak tahu menjaga lingkungan?

Coba pemerintah kencang hukum; tangkap orang yang buang sampah, di jalan, di sungai, di kebun, di gunung, di sekolah, di gereja, di kantor gubernur, dimanapun, denda tinggi-tinggi; jangan cuma pamflet atau himbauan, tapi lakukan dan terapkan.

Coba pemerintah bongkar rumah, toko, kios, beton, bedeng, kantor yang berdiri di DAS sungai, got, selokan, jalan air, jalur irigasi, denda tinggi-tinggi; itu baru pemerintah yang ada gigi.

Masakah pemerintah Sulawesi Utara ompong tindakan?

Kalau datang banjir, orang yang kena banjir tangis-tangis teriak kepada pemerintah, dan pemerintah cuma bilang siapa suruh tinggal di lokasi banjir; tapi pemerintah tidak ada usaha relokalisasi, dengan alasan klasik, “berat”.

Kok pemerintah Sulawesi Utara tidak bisa mengatur propinsinya? Masalahnya karena tidak konsisten. Ada rencana, terus dirapatkan, lalu ditinggalkan.

Kapan Sulawesi Utara bisa jadi Hawai, propinsi wisata, jika tidak mau berbenah?
Coba lihat, air sungai hitam, tepian sungai busuk, muara tempat sampah, jalan raya kotor, halaman rumah jorok; ck,ck,ck, Sulawesi Utara itu bagai orang cuci muka, ingus dan tai mata malah melebar di wajah.

Mari mulai dari bersih, cegah sampah, cegah banjir, baru itu dinamakan Pemerintah Sulawesi Utara. Mari mulai dari kantor Gubernur, bikin bersih, jangan berantakan begitu; lalu terus meluas, ke kantor pemerintah lainnya, ke gedung lainnya, ke toko-toko, ke tempat ibadah, ke pelabuhan, ke airport, ke sekolah-sekolah, ke rumah-rumah, got-got, jalan kampung, gang-gang, jalan raya, ke desa, ke kebun, ke gunung, sampai Sulawesi Utara menjadi indah, cocok dan tidak bohong, memang Sulawesi Utara adalah propinsi wisata.

Mau?

Salam Indonesia sejahtera
Tuhan memberkati Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun