Kegiatan Car Free Day pada Minggu pagi tanggal 2 Desember 2012 di Teluk Betung, Tosari akan menjadi spesial dan berbeda karena akan menjadi tempat peringatan Hari Disabilitas se-Dunia yang jatuh setiap tanggal 3 Desember. Bersamaan dengan itu, kami dari komunitas Indonesian Disable Care Community (IDCC) akan merayakan hari ulang tahun komunitas yang pertama. Kegiatan akan dimulai dari jam 07.30 WIB hingga 09.00 WIB dengan serangkaian kegiatan yang mengajak masyarakat turut peduli terhadap teman-teman penyandang disabilitas (Pendis). Mengangkat tema “Rayakan Kekuranganmu, Kita Raih Mimpi Bersama”, acara ini didasari filosofi bahwa kekurangan bukan hal yang harus dianggap sebagai aib melainkan anugerah Tuhan yang harus diterima. Jika setiap orang menerima kekurangannya, maka pintu selanjutnya untuk meraih mimpi akan terbuka lebih lebar, asal mau bergandengan tangan dengan siapa saja, tanpa memandang kondisi fisik maupun psikis. Berangkat dari filosofi itulah, serangkaian kegiatan berikut akan dilaksanakan bersama ratusan pengunjung Car Free Day, Jakarta. So, kalau kamu setuju dengan gagasan ini, pastikan kamu hadir besok Minggu (2/12). Apa aja sih acaranya?
Festival Disabilitas (Fesdis) 2012 ini akan dibuka dengan hentakan Flashmob Inklusif yang dilakukan dengan kolaborasi antara pendis dan nonpendis. "Flashmob inklusif ini kami letakkan sebagai pembuka agar masyarakat bisa membuka diri untuk berkolaborasi dengan penyandang disabilitas. Sinergi yang dilakukan melalui bahasa universal--lagu dan tarian-- tanpa ada pembatas diantara keduanya diharapkan bisa memotivasi dan menginspirasi semua orang untuk menciptakan masyarakat inklusif" tutur Nurkholis Ainunnajib, koordinator umum komunitas ini.
Kemudian acara akan dilanjutkan dengan Teatrikal yang menyampaikan pesan serupa. Tidak hanya itu, ada juga segmen acara yang ditujukan bagi pengunjung dari berbagai kalangan, seperti storytelling yang akan dibawakan oleh Ramli salah satu anggota komunitas ini dengan tema “Semua orang bisa berkarya”. Harapannya dongeng ini dapat merangkul adik-adik kecil untuk menghargai Pendis. Ada juga lomba Inclusive Race, dimana pengunjung bisa merasakan menjadi pendis. Dengan berperan sebagai penyandang tunarungu, tunawicara, tunadaksa dan sebagainya, mereka harus berkolaborasi untuk mencapai misi tertentu. Yang tidak kalah penting adalah acara Launching “Wear to be Aware”, sebuah aksi awareness raising melalui media kaos dengan tulisan-tulisan inspiratif dan persuasif untuk menghargai para penyandang disabilitas.
Kegiatan ini akan dihadiri oleh Habibie - peraih Danamon Award 2012, yang juga merupakan IDDC Ambassador; komunitas-komunitas yang terdiri dari pemuda penuh semangat walaupun dikaruniai dengan beragam disabilitas, seperti Young Voice Indonesia, Kartunet, Sehjira, dan rekan-rekan panti Bina Daksa Budi Bakti Pondok Bambu.
"Memang mungkin yang kami lakukan ini tidak bisa serta merta mengubah pola pikir masyarakat, namun upaya dari komunitas IDCC ini diharapkan mampu membuka pandangan masyarakat untuk dapat memperlakukan Pendis secara setara" kata Ibu Endang Setyati, pembina IDCC. Memang benar, mengenal tidak berarti tanpa memahami kawan, memahami pun mudah tumpul saat lupa untuk beraksi. Maka mari kita satukan niat untuk saling berbagi. Mari beraksi
Salam IDCC
Aware, Care, Share
(AyuYP/2012)
