Mohon tunggu...
Muhamad Rifki Maulana
Muhamad Rifki Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Just write

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Surat dari Pengguna Commuter Line

27 Maret 2015   16:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:55 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oia mengingat 1 april harga tiket kereta dan parkir naik, saya ingin sampaikan, sesuatu dulu ketika saya kuliah saya sempat melakukan riset tentang commuter line. Saya ingin memberikan gambaran salah satu hasil riset saya yang saya lakukan dengan lembaga edukasi luar negeri. Survei saya lakukan bulan desember 2013-januari 2014, dengan sampel 500 orang dari semua stasiun yang ada di jabodetabek.

Proporsinya Weekdays: 80% , Weekend : 20%,

Peak Hours 5-9 Pagi 30% & 4-9 sore 30%. dan Peak Off: 9-4 Siang 40%.

Proporsi rute: Bogor/Depok 60%, Bekasi 25%, Serpong 10%, dan Tangerang 5%.

Hasilnya menunjukan kalau 79.1 % penumpang bersedia membayar lebih mahal asalkan  fasilitasnya sangat layak dengan harga yang dibayar karena mereka belum puas. Mungkin ini semacam angin segar bagi pemerintah karena dirasa sudah melakukan kebijakan yang tepat dan juga populis. Tapi masalahnya, apa fasilitas sekarang sudah bisa dibilang sangat layak? apakah sudah bisa dibilang, pantas? Manusiawi? Kalau saya pribadi masih harap harap cemas, karena hingga sekarang tulisan ini dibuat, layanan kereta buat saya pribadi masih kurang (maaf). Saya tidak masalah dengan berdesakannya, asal tepat waktu dan tidak mogok. Saya yakin dengan tepat waktu dan tidak mogok, masalah berdesakan bisa diatasi karena masalah desak-desakan itu berakar dari tertimbunnya penumpang di stasiun.

Wah, saya sepertinya sudah terlalu banyak berbicara hehe. Mohon koreksi kalau saya salah kata-kata dan sangat ditunggu tukar pikirannya. Saya percaya dengan rencana dinaikannya tarif kereta itu pasti pemerintah berniat membuat pelayanan lebih baik atau setidaknya pantaslah untuk pelayanan transportasi favorit publik ini. Semangat terus untuk bapak dan ibu dalam mengurus transportasi publik ini! Terlebih tagline yang diusung pemerintah kali ini adalah "Revolusi Mental". Bravo Revolusi Mental!

Best Regards,

Rifki Maulana

Nb. Ini hanya curahan hati seorang pengguna commuter line, masih banyak sekali pengguna commuterline di luar sana yang memendam keluh kesal yang mengganjal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun