PERKEMBANGAN PEMIKIRAN ISLAM TENTANG KONSEP ISLAM DALAM MASALAH SOSIAL POLITIK
Sirah Nabawiyah
Di dalam sejarah terdapat keteladanan, ibrah berharga, yang semuanya membuktikan bahwa sosok Muhammad SAW adalah seorang rasul. Sirah harus memberikan pemahaman dan pencerahan kepada umat Islam tentang kebenaran Islam yang tergambar dalam kehidupan Rasulullah
sirah nabawiyah mempersatukan pandangan umat Islam dalam menjalani kehidupan.
Mereka sampai pada persamaan pandangan bahwa umat Islam harus membangun peradaban berdasarkan pada pengetahuan yang benar
Sekilas tentang piagam madinah
Ummat Manusia pertama kali mengenal kontrak social dimana "Piagam Madinah" (Madinah Charter) adalah konstitusi tertulis pertama, terdiri dari 47 pasal yang isinya kandungannya membentuk peraturan-peraturan yang berasaskan Syariat Islam bagi membentuk sebuah negara (Daulah Islamiyah) yang menempatkan penduduk berbagai suku, ras dan agama yang tinggal di Madinah seperti kaum Arab Muhajirin Makkah, Arab Madinah, dan masyarakat Yahudi.
Sementara Indonesia membentuk piagam Jakarta. yang memuat dasar landasan negara Indonesia. Sempat terjadi perdebatan antara kelompok Islam dan kelompok nasionalis. Namun bisa di selesaikan lalu Isi Piagam Jakarta kemudian dijadikan dalam teks pembukaan UUD 1945 di bagian awal
Khalifah
Setelah rasulullah wafat terjadi beberapa perdebatan tentang siapa yang melanjutkan kepemimpinan rasulullah, antara Ali dan Abu bakar. Sejak saat itu ummat islam terbelah menjadi dua yaitu suni dan syiah, namun kepemimpinan dilanjutkan oleh Abu Bakar Ash Shidiq yang kita kenal sebagai khalifah. Setelah Abu Bakar wafat estafet kepemimpinan di lanjutkan oleh Umar bin khatab , usman bin afan dan Ali bin Abi Tholib. Setelah masa kekhalifahan dilanjutkan masa dinasti ummayah, abasiyah, fatimiyah, dan usmaniyah. Setelah perang dunia kedua berakhir ummat islam terpecah menjadi beberapa golongan dan di sekat sekat melalui bantas wilayah yang kita kenal sebagai Negara. Sejak saat itu Islam belum lagi bersatu walaupun ada beberapa upaya untuk kembali kepada masa kejayaan itu.
Sejarah perkembangan Islam di Indonesia
Islam telah memasuki Indonesia dari masa penjajahan dan menyebar ke penjuru nusantara melalui dakwah para saudagar, wali songo dan ulama serta pondok-pondok. Â Islam juga turut serta menjadi sebuah semangat dalam melawan sebuah penjajahan hingga akhirnya Indonesia merdeka.
Gerakan Islamisasi di Nusantara
Perkembangan Islam di Nusantara mengalami tahap-tahap secara berkala dengan pedagang memegang peranan penting dalam masuknya Islam ke Nusantara dikarenakan letak Nusantara sebagai jalur perdagangan. Tahap-tahap perkembangan Islam di Nusantara mengalami kemajuan dengan berbagai pihak yang setia menyebarkannya antara lain Wali Songo dengan dakwahnya yang bervariasi dan menerapkan akulturasi budaya sebagai jalan dakwanya. Seiring berkembangnya modernisasi, Islam juga mengalami pergeseran menuju era modern ditandai dengan munculnya variasi-variasi gerakan maupun kelompok kepentingan yang mengatas namakan Islam yang sering kali mengalami pergesekan demi kepentingan pribadi maupun kelompok.
perubahan sosial-budaya-politik dalam kehidupan masyarakat, maka perbedaan itu tidak lagi didapatkan. Dewasa ini, yang terjadi hanyalah perbedaan dalam simbol-simbol performansinya, namun sesungguhnya memiliki kesamaan dalam substansi. Perbedaan label ritual Islam, misalnya hanya ada dalam label luarnya saja namun dalam substansinya memiliki kesamanaan
Pada masyarakat petani bisa saja terdapat varian Islam murni meskipun selama ini selalu dilabel bahwa Islam pedalaman itu Islam lokal. Demikian pula Islam pesisir yang selama ini dilabel Islam murni ternyata juga terdapat Islam lokal yang menguat dan berdiri kokoh.
Keislaman di Indonesia
Paradigma Islam Wasatiyah semestinya menjadi corak faham keagamaan mainstream umat Islam di Indonesia dan dunia kampus. Hal ini dipandang urgen seiring dengan semakin kuatnya indikasi bergesernya gerakan keislaman di negeri ini ke kutub  kiri ataupun kutub kanan.
Pergeseran ke kutub kiri memunculkan gerakan liberalisme, pluralisme dan sekularisme dalam beragama. Sedangkan pergeseran ke kutub kanan menumbuhkan radikalisme dan fanatisme sempit dalam beragama.
Setelah terjadinya revolusi teknologi informasi, di mana semua faham keagamaan bisa diakses dengan mudah dan bebas oleh masyarakat, maka mulailah ajaran keagamaan yang awalnya tidak dikenal di Indonesia dan berkembang di negara lain, mulai masuk dan diajarkan di Indonesia, termasuk ajaran keagamaan yang non maistream yang bisa membimbing pemeluknya melakukan tindakan intoleran, keras dan eksklusif;
Sejatinya agama dlm konteks negara mestinya diletakkan sebagai sumber nilai, dan secara fungsional agama mengambil peran tawassuth, dlm arti menentukan visi kenegaraannya dg pendekatan membangun masyarakat Islam (Islam society) dari pada membangun negara Islam (Islam state). Namun tdk berarti kehadiran agama tdk fungsional dihadapan negara;
Indonesia bukanlah negara agama (teokrasi) dan bukan pula negara sekuler. Negara Indonesia adalah negara modern yang mengakui eksistensi agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (paradigma simbiosis).
ISMAIL HMI BADKO JABAR