Mohon tunggu...
Indi Diana Fakhriya
Indi Diana Fakhriya Mohon Tunggu... Lainnya - Halo, saya mahasiswa!
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lets do it!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Kognitif Kata Piaget

28 Oktober 2020   21:42 Diperbarui: 28 Oktober 2020   21:51 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelumnya, saya pernah membahas apa itu perkembangan kognitif dalam artikel yang berjudul "Oh! Begini Tahapan Perkembangan Anak". Tetapi kali ini saya akan membahas perkembangan kognitif beserta tahapan perkembangannya menurut pandangan seorang pakar perkembangan kognitif yaitu Jean Piaget. Berikut pandangan Piaget tentang tahap perkembangan kognitif. 

Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piaget

Jean Piaget adalah seorang psikologi kognitif yang memiliki pengaruh terbesar terhadap pemikiran pakar pakar kognitif lainnya. Piaget berpendapat bahwa kemampuan kognitif adalah sebuah genetik yang didasarkan pada perkembangan biologis sistem saraf. 

Ketika usia bertambah, maka susunan sel semakin kompleks sehingga kemampuannya pun turut meningkat. Saat seseorang tumbuh, ia akan beradaptasi dengan biologis terhadap lingkungannya. Hal tersebut berpengaruh terhadap perkembangan kognitifnya. Piaget menyimpulkan bahwa setiap perbedaan usia maka berbeda bula kemampuan berpikir dan mental seseorang. 

Menurut Piaget, proses belajar seseorang mengikuti pola juga tahap tahap perkembangannya sesuai dengan usia nya. Pola dan tahapan tahapan ini harus dilalui berdasarkan urutannya dan seseorang tidak bisa belajar diluar kemampuan kognitif pada usianya. Nah, Piaget membagi tahapan tahapan tersebut menjadi empat bagian. Apa saja kah itu?

Tahap Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piaget

Jean Piaget membagi tahapan perkembangan menjadi empat bagian, yaitu tahap sensorimotor, tahap pra operasional, tahap operasional konkret, dan tahap operasianal formal. Apa maksudnya? Simak penjelasan berikut!

1. Tahap Sensorimotor (usia 0-2 tahun)

Pertama adalah tahap sensorimotor yang dimulai dari usia 0-2 tahun. Setiap anak yang terlahir memiliki bawaan berupa refleks dan rangsangan untuk mencari tahu tentang dunia nya. 

Perkembangannya berdasarkan tindakan yang dilakukan secara bertahap. Di tahap awal ini, seorang anak masih sangat terbatas dari segi kemampuan. Ia belum mampu memikirkan juga mempertimbangkan apa itu sebuah keinginan, kebutuhan, dan kepentingan. Sehingga terkadang mereka berpikir bahwa orang lain bersikap egois terhadap mereka. Beberapa kemampuan yang dimiliki anak pada usia ini adalah:

  • Mereka memperhatikan sesuatu dengan waktu yang cukup lama
  • Mencari dan menemukan rangsangan melalui cahaya lampu dan suara
  • Berasumsi bahwa dirinya sebagai makhluk ang berbeda dengan objek di sekelilingnya
  • Memperhatikan objek dan ingin mengubah tata letaknya

2. Tahap Pra-operasional (usia 2-7 tahun)

Pada tahap ini ciri utamanya adalah berkembangnya konsep intuitif dan penggunaan simbol. Dalam tahap ini, masih terbagi menjadi dua yaitu pre-operasional dan intuitif. 

  • pre-operasional, tahap ini dimulai dari usia 2-4 tahun. Anak mulai mampu mengembangkan pemikiran nya menggunakan bahasa sederhana yang mungkin masih sering mengalami kesalahan. Ciri-cirinya sebagai berikut:
  1. Mampu mengelompokkan benda benda berdasarkan kriteria
  2. Mampu menyusun benda secara berderet
  3. Mampu mengumpulkan objek secara tunggal dan mencolok
  • intuitif, tahap ini dimulai dari usia 4-7 tahun. Anak mampu menambah pengetahuan meskipun didasarkan pada hal abstrak. Pada tahap ini anak cenderung dapat menyimpulkan tetapi jarang diungkapkan dengan kata kata.  Dengan begitu, di usia ini anak mampu mengutarakan isi hatinya. Ciri-ciri nya sebagai berikut:
  1. Dapat merealisasikan ide yang ada di pikirannya
  2. Anak memahami bahwa jumlah objek adalah sama meskipun dikelompokkan dengan kriteria berbeda

3. Tahap Operasional Konkret (usia 7-11 tahun)

Ciri utama dari tahap ini adalah anak mampu menggunakan aturan yang jelas dan logis. Anak tidak akan coba coba dan membuat kesalahan karena mereka berpikir dengan 'kemungkinan', ia dapat menggunakan hasil yang telah dicapai sebelumnya. Ciri-cirinya sebagai berikut:

  • Memahami konsep sebab-akibat
  • Sikap egois sudah mulai berkurang
  • Mulai dapat belajar membaca dan berhitung
  • Kemampuan mengingat juga meningkat

4. Tahap Operasional Formal (mulai usia 11 tahun)

Usia ini adalah usia anak memasuki tahap pra remaja. Anak dapat membuat kesimpulan, menafsirkan, dan menjabarkan pendapat. Pada tahap ini anak mempunyai ciri ciri sebagai berikut:

  • Mampu menarik kesimpulan dari informasi yang didapat
  • Sudah dapat memahami nilai dan cerita
  • Mulai menguasai penalaran

Proses belajar pada setiap tahap tentu ber beda beda. Mengingat kemampuan berpikir anak dalam setiap usia yang memiliki tahapan. Secara umum, semakin bertambah usia seseorang maka semakin meningkat kemampuan berpikir dan kognitif nya. 

Tahap kognitif ini seharusnya dipahami dengan baik oleh pendidik agar merancang pembelajaran sesuai dengan usia dan kemampuan berpikir siswa. Sebuah pembelajaran yang dirancang tetapi tidak sesuai dengan tahap berpikir anak akan menjadi sia sia. Tidak akan ada maknanya bagi seorang siswa. Semoga bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun