Mohon tunggu...
INDEX OF AABS
INDEX OF AABS Mohon Tunggu... Journalists

Read with curiosty your daily dose of words, thoughts, and stories—only in Index of AABS. 📖 Membuka ✨️ Cakrawala ✨️, Menjelajahi 🌐 Dunia 🌎💫.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Orang Lain Ngincer Jadi Dosen, Sarah Abdurrohmah Malah Nyemplungin Diri Ke Sekolah Menengah!

12 Juli 2025   23:45 Diperbarui: 13 Juli 2025   01:10 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sarah ABdurrahmah, Lc. Photo by: INDEXOFAABS/CHEDDARHUNTER

Purwokerto, Banyumas—20 Mei 2025. Perjalanan hidup seseorang sering kali dipenuhi berbagai pengalaman, dari yang menyenangkan hingga yang menyedihkan. Pengalaman-pengalaman itu bisa membentuk kekuatan dalam diri dan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Tak jarang setiap orang memiliki pengalaman-pengalaman yang unik, seperti halnya Sarah Abdurrohmah, Lc.

Di sekolah, beliau biasa dipanggil Ustadzah Sarah. Beliau berasal dari Kota Bandung. Meski Ustadzah Sarah sudah berkepala empat, penampilannya masih terlihat awet muda, sampai-sampai orang bisa mengira beliau belum menikah, lho.

Sarah ABdurrahmah, Lc. Photo by: INDEXOFAABS/CHEDDARHUNTER
Sarah ABdurrahmah, Lc. Photo by: INDEXOFAABS/CHEDDARHUNTER
Berbicara tentang perjalanan hidup Ustadzah Sarah memang tak akan ada habisnya. Dalam dunia pendidikan sendiri ternyata sebelum bekerja di AABS (Al Irsyad Al Islamiyyah Boarding School) beliau pernah bekerja menjadi dosen di Universitas Al Imarat, Bandung. Namun, Ustadzah Sarah memilih resign dan bekerja di AABS sebagai guru. Keputusan ini mungkin terdengar tidak biasa bagi sebagian orang, mengingat pola pikir beliau yang cukup unik. Beliau menjelaskan, "Saya merasa lebih menarik untuk bekerja di sekolah menengah, karena di setiap sekolah pasti terdapat beberapa murid yang enggan untuk belajar. Saya menyukai tantangan tersebut sehingga saya lebih memilih untuk mengabdi di sekolah menengah, mengajari murid-murid terutama bagi yang tak mau belajar. Beda dengan di universitas yang semua muridnya memang berfokus untuk belajar. Hal ini lebih terkenang bagi saya karena anak yang nakal-nakal biasanya lebih banyak interaksinya. Untuk menghilangkan budaya yang bisa disebut 'nakal' itu, harus serentak serta dengan komunikasi," tambahnya.

Jauh sebelum Ustadzah Sarah menjadi dosen ataupun guru di AABS, ternyata semasa kecilnya beliau pernah dipukul guru. Kejadian itu saat Beliau masih duduk di bangku SMP. Ustadzah Sarah mengaku pernah dipukul menggunakan buku agenda tebal, penghapus papan tulis, bahkan tangan. Walau sering dipukul, namun itu tidak memadamkan semangat belajarnya, MasyaAllah, sungguh luar besar sekali ya semangatnya untuk mencari ilmu.

Terbukti saat Ustadzah Sarah naik ke jenjang SMA, prestasi beliau meningkat. Bahkan beliau juga termasuk siswa yang aktif berorganisasi. Menurutnya dengan mengikuti banyak organisasi maka tentu akan banyak mendapatkan pengalaman berharga. Nah sejak di SMA ini, Ustadzah Sarah mempunyai cita-cita kuliah di Universitas Al Azhar, Cairo, Mesir dengan Jurusan Ushuludin.

Ustadzah Sarah sedang berbagi ilmu, Sarah's Pers. Doc.
Ustadzah Sarah sedang berbagi ilmu, Sarah's Pers. Doc.
Kira-kira hal apakah yang menjadi motivasi Ustadzah Sarah untuk kuliah di Mesir? Ternyata, beliau ingin bertemu seorang ulama yang tinggal di Mesir, bernama Yusuf Qardhawi. Dengan tekad yang kuat, berbekal ijazah Muadalah, serta pengalaman-pengalaman yang didapatkannya dahulu, Ustadzah Sarah pun mencapai impiannya kuliah di Negeri Piramida. "Ada perkataan bahwa Cairo atau Mesir jika kalian tidak menaklukannya, maka kalian yang akan ditaklukkan," terangnya. Tidak hanya belajar seputar fakultasnya, namun beliau juga menghafal Al-Qur'an. MasyaAllah!

Hidup di Mesir memang keras, namun Ustadzah Sarah tetap pantang menyerah. Beliau selalu memberanikan diri untuk menghadapi persoalan masalah yang datang setiap hari. Beliau selalu bersabar atas ujian yang Allah timpakan kepadanya. Dengan ujian-ujian tersebut, hatinya menjadi lebih kokoh dan tahan banting, serta memperluas pemahamannya tentang dunia ini.

"Hidup dimanapun harus siap, pasti akan ada yang suka dan ada yang benci, karena tentu kita nggak akan bisa bahagiain semua orang. Daripada menyengsarakan diri untuk nungguin mereka supaya ngertiin kamu, rubahlah dirimu jadi yang ngertiin dia. Coba pahami orang lain, ga usah nungguin mereka untuk memahami. Ini perubahan untuk kebaikan, apalagi untuk murid-murid yang sekolah di sekolah berasrama, karena jelas beda sama negeri pun swasta biasa," ucapnya tegas. Beliau juga menambahkan, semakin banyak mengenal orang, semakin banyak konflik, maka akan semakin dewasa seseorang.

Sungguh menginspirasi bukan? Tak heran sekarang ini Ustadzah Sarah Abdurrohmah, Lc. bisa menjadi guru sekaligus Kepala Bagian Syu'un Din Islam (SDI) atau yang membawahi bidang keagamaan di Al Irsyad Al Islamiyyah Boarding School (AABS) Purwokerto. Tapi tetap aja 'kan? Beliau yang awalnya dosen malah lebih memilih untuk mengajarkan ilmunya ke anak sekolah menengah daripada mahasiswa!

Dari kisahnya Sarah Abdurrahmah dapat disimpulkan bahwa semangat belajarnya sangat membara demi mencapai tujuan yang diinginkan. Kita harus mencontoh beliau dengan tetap semangat mengejar impian kita dan jangan malas-malasan!

Follow instagram kami @indexofaabs
Oleh: AJLE
Editor:ARAS/cheddarhunter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun