JAKARTA-Independent, Waktu terus berlalu dan tidak terasa sudah 13 tahun terjadinya gempa bumi dan tsunami yang melanda bumi Aceh pada tanggal 26 Desember 2004.
Peristiwa yang menghancurlantakan sepertiga wilayah Aceh kini genap sudah berjalan 13 tahun lamanya, 26 Desember 2004-26 Desember 2017.
Untuk memperingati 13 Tahun peristiwa tsunami Aceh maka Pemerintah Provinsi Aceh jauh-jauh hari telah menetapkan lokasi puncak acara dan sejumlah kalender panjang lainnya.
Aceh World Solidarity Tsunami Cup 2017 dilaksanakan di stadion Lhong Raya Banda Aceh sejak 2-6 Desember 2017. Timnas partisipasi berasal dari negara Indonesia, Mongolia, Kirgistan serta Brunei Darussalam. Di Babak final timnas Kirgistan menang 1-0 melawan timnas Indonesia.
Pameran foto di Museum tsunami yang berlangsung sejak tanggal 20-26 Desember 2017 dengan thema Aceh Today. Pameran foto dimaksudkan sebagai satu cermin yang akan memantulkan kembali secuil perjalanan Aceh dari masa lalu ke masa kini dengan harapan sebagai tangga yang kuat untuk mendaki masa depan yang penuh harapan.
Tema pameran foto tentang Alam, Manusia, Budaya serta potensi Pariwisata yang di Aceh sebagai bahan pokok membangun Aceh dari masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
Peresmian gedung evakuasi tsunami di kantor BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Banda Aceh. Gedung evakuasi berangka baja khusus diresmikan pada hari Kamis, 21 Desember 2017 dan ditandai pemotongan pita oleh Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman.
Gedung evakuasi tsunami ini berlantai empat dengan struktur rangka baja. Gedung Save Guard Tower (SGT) merupakan gedung penyelamatan satu-satunya berkontruksi baja yang materialnya dari Jepang dan yang pertama dibangun diluar Jepang.
Diskusi Publik refleksi 13 tahun tsunami Aceh dilaksanakan oleh Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) Kota Banda Aceh di Aula BPBA, Minggu (24/12/2017). Kegiatan yang diikuti oleh 100 orang dari berbagai komunitas ini sepakat menetapkan tanggal 26 Desember sebagai "Hari Ketangguhan Bencana Nasional."
Pameran Foto PFI Aceh, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh menggelar bertajuk "Cahaya Samudera" bertempat di Taman Putroe Phang, Banda Aceh, Senin-Selasa 25 Desember 2017-26 Desember 2017. PFI Aceh kembali mengedukasikan sejarah tsunami kepada generasi penerus
Pameran foto ini adalah karya dari 37 jurnalis foto. Disini dipamerkan beragam foto sejak masa tsunami hingga masa kini. Dengan maksud agar masyarakat Aceh sudah saatnya bangkit dan tidak lagi larut dalam kesedihan. Dalam kegiatan ini juga ada diskusi tentang foto dan pada malam harinya dilaksanakan refleksi dan doa bersama untuk mengenang 22 korban tsunami dari kalangan jurnalis.
Peringatan puncak peringatan 13 tahun tsunami Aceh dipusatkan di halaman Masjid Al Iklhas, Gampong Meunasah Masjid, Kecamatan Leupung, Aceh Besar, Selasa (26/12/2017). Hadir sejumlah pejabat penting dari Pemprov Aceh, unsur Forkopimda Aceh dan tuan rumah Bupati Aceh Besar.
Kegiatan ini bertema "Melawan Lupa, Bangun Kesadaran Masyarakat Menuju Budaya Siaga Bencana," diawali dengan zikir dan doa bersama, tausiah dan makan siang bersama.
Doa dan zikir tsunami juga terlihat di area PLTD Apung dikawasan Punge. Acara ini dilaksanakan pada hari Selasa (26/12/2017) sejak jam 09:00-11:00 WIB dan dihadiri ratusan warga.
Peringatan tsunami Aceh juga dilaksanakan di Kompleks Kuburan massal Ulee Lheue Banda Aceh dan di kompleks kuburan massal Siron Aceh Besar.
Simulasi bencana tsunami juga dilaksanakan di gampong deah Glumpang di gedung, "Escape Hill Building". Simulasi berdasarkan informasi bahwa telah terjadi gempa dengan kekuatan 8,5 SR pada tanggal 26 Desember 2017 jam 10:00 WIB, lokasi 388 KM Barat Daya Meulaboh Aceh di lepas pantai barat sumatera bagian utara dengan kedalaman 29,1 KM.Â
Gempa bumi terasa di Banda Aceh, Sabang, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat. Kondisi berpotensi tsunami, mohon evakuasi warga ke tempat aman dari tsunami.
Simulasi tsunami juga dilaksanakan di gampong pande dan kegiatan penunjang lainnya seperti doa dan zikir bersama dan diakhiri makan kuah beulangong.
Malam puncak peringatan 13 tahun tsunami dilaksanakan zikir akbar atau zikir internasional di Taman Ratu Safiatuddin. Zikir ini diisi tausyiah oleh Habib Novel dan Ust Abdul Somad.
Zikir ini bertema,"Selaras Menuju Sirathal Mustaqim,"dihadiri  sejumlah ulama dari empat negara yaitu, Thailand, Brunei Darussalam, Yaman, dan Malaysia.
Dengan zikir ini kita berharap mudah-mudahan Aceh lebih baik lagi. Berkurangnya fitnah, buruk sangka, suka bertengkar dan sifat-sifat buruk lainnya.
Peringatan gempa bumi dan tsunami Aceh harus bisa dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, sebagai pembelajaran bagi generasi masa yang akan datang. Agar jangan sampai banyak jatuh korban jiwa bila terjadi lagi suatu tsunami di bumi Aceh.
Semua peristiwa dan bencana yang terjadi di atas bumi dan alam semesta ini, tidak ada yang terjadi begitu saja dengan sendirinya, melainkan sesuai kehendak dan ketentuan Allah SWT.
Rachmad Yuliadi Nasir (SMS/WA: 0888.7211.300)
Galery Photo:
