"Ah, itu hanya perasaanmu saja, kalik?"
"Hah? Kenapa kamu merespons seperti itu? Seharusnya kamu tu...bla bla bla..."
"Wah kamu benar-benar ngawur kali ini..."
Nah, apakah ada di antara teman-teman kamu yang suka menimpali cerita dengan kalimat-kalimat seperti di atas? Atau barangkali kamu sendiri yang sering melakukannya?
Sebaiknya pikir ulang dan perbaiki caramu merespons cerita orang lain. Respons-respons di atas cenderung membuat si pencerita illfeel dan mogok meneruskan ceritanya. Kalaupun dia masih meneruskan ceritanya, ke depan dia nggak akan mau lagi cerita ke kamu.
"Ah, dia komennya nggak asyik. Bukannya lega sudah cerita, malah aku makin tertekan," begitu mungkin batin seseorang yang jadi males cerita ke kamu.
Yah, walaupun misalnya isi cerita adalah keburukan dan kamu merasa berhak menegur, kamu bisa melakukannya setelah si pencerita selesai menceritakan semuanya. Pada saat berkomentar, kamu juga dapat memilih kata-kata yang lebih baik dan tidak menghakimi. Atau kamu bahkan nggak usah berkomentar apapun jika memang si pencerita hanya ingin cerita.
Kadang ada orang yang bercerita karena butuh didengarkan. Bukan butuh komentar, masukan, ceramah, atau bahkan adu nasib.
Adu nasib tu kayak gini: misalnya saya cerita tentang kesulitan mengatur keuangan. Eh kamu balas bercerita tentang kesulitanmu yang lebih sulit lagi. Adu nasib jadinya.
Mungkin temanmu hanya butuh didengar. Hanya butuh telingamu, bukan mulut embermu.
Kamu dan juga saya dan kita semua, harus mulai belajar tentang Mindful Listening. Mindful listening adalah proses mendengarkan dengan penuh perhatian, penuh kesadaran dan tidak ada penghakiman ketika kita berinteraksi dengan orang lain. Kita tidak perlu menunggu giliran kita untuk berbicara saat mendengar orang lain berbicara. Kita hanya cukup hadir dan mendengarkan dengan sepenuh hati.Â
Tentu saja, respons juga dibutuhkan terutama jika yang berbicara meminta kita untuk merespons. Respons yang kita berikan setelah mendengarkan dengan sungguh-sungguh (mindful listening), akan lebih berkualitas daripada komentar asal atau komentar gaya adu nasib.
Cara agar bisa melakukan mindful listening: