Berbicara soal peraturan mengenai artikel di Kompasiana, sering menjadi perbincangan yang mengasyikkan. Tak jarang jadi polemik. Dan ujung-ujungnya nyalahin admin yang diam membisu.
Kali ini saya ingin mengomentari  artikel Mbak Kelana beberapa waktu lalu tentang artikel pilihan. Menurut beliau, artikel dari seorang kompasianer centang biru itu tidak otomatis menjadi artikel pilihan seperti yang selama ini diyakini orang-orang.Â
Mbak Kelana memberi contoh kasusnya sendiri yang menulis artikel lalu tidak mendapatkan label apapun. Sudah protes ke admin dan dijawab bahwa artikel dari kompasianer centang biru, memang tidak otomatis menjadi artikel pilihan.
Well...well...well...saya jadi tersentil. Itu karena saya adalah salah satu orang yang percaya bahwa artikel yang ditulis oleh kompasianer centang biru, otomatis menjadi artikel pilihan.
Buktinya apa? Yuk, kita jalan-jalan menelusuri halaman depan Kompasiana. Pada bagian bawah akan kita temukan FAQ (Frequently Asking Question) Kompasiana. Artinya pertanyaan yang sering ditanyakan plus jawabannya sekalian.
Jika kita klik maka akan keluar beberapa pertanyaan. Salah satunya adalah "Apa kriteria konten pilihan (highlight)?"
Per tanggal 1 Oktober 2019, Kompasiana memberlakukan Otomatis Pilihan  kepada setiap konten yang ditayangkan oleh Kompasianer terverifikasi.
Pada artikel tersebut, memang kompasianer centang biru memiliki privilege  untuk otomatis Pilihan, tapiiiii...