Hai, sobat Kompasiana. Pasti banyak di antara Anda semua yang sudah pernah berkunjung dan jalan-jalan di Kota Malang. Tentunya karena Malang adalah salah satu destinasi wisata di Indonesia, tepatnya di Jawa Timur.
Selain memiliki hawa pegunungan yang sejuk segar, banyak objek wisata baik wisata alam dan buatan yang dapat dikunjungi sebagai tujuan healing di Kota Malang. Objek wisata di Kota Malang juga seolah selalu bertambah setiap tahunnya. Jadi, nggak ada alasan jika Anda bilang bosan ke Malang, karena selalu ada yang baru di sana.
Bicara soal Kota Malang tentu tidak afdhol jika tidak menyinggung si bola daging bulat mengenyangkan alias bakso! Ya, bakso adalah kuliner khas Kota Malang yang sudah terkenal sejak zaman nenek moyang. Dulu waktu saya masih kecil dan tinggal di Kota Semarang, tiap liburan kami pergi ke Malang ke rumah Mbah. Saya ingat sekali bakso langganan simbah kakung, adalah bakso yang dijual dengan memakai pikulan. Yang jual namanya Mbah Mo.
Menikmati udara Malang jelang senja yang mulai menggigit tulang, sambil ditemani semangkuk bakso anget-anget. Wuihh, mertua lewat nggak kelihatan saking nikmatnya.
Bicara soal bakso Malang, terus terang ya, jujur apa adanya ... semuanya enak! Bahkan bakso Malang yang dijual mas-mas yang lewat di jalan. The taste is different than other bakso in the world.Â
Karena semua enak, setiap penjual pasti memiliki ciri khas masing-masing agar tetap mencuri hati penikmat bakso.Â
Salah satu gerai bakso yang wajib dijajal saat berkunjung ke Kota Malang, adalah Bakso President. Hmm, dari namanya kok kayak arogan sekali ya, kayak ga mau ada yang ngalahin gitu.Â
Hahaha, bukan arogan, tapi dinamai Bakso President karena dulu di dekat lokasinya ada bioskop namanya Bioskop President. Jadi sempat ada perubahan nama dari yang awalnya Bakso Manalagi, menjadi Bakso President untuk memudahkan orang mengingat. Mungkin dulu orang-orang pulang nonton bioskop terus singgah makan bakso, ya.
Nyatanya Bakso President memang memiliki ciri khas dan nilai lebih yang beda dengan bakso lainnya.
Yang pertama, varian baksonya. Jelas variannya sangat banyak khas bakso Malang. Selain varian wajib seperti bakso halus, urat, mie, siomay, tahu, bakso goreng; biasanya ada goreng gulung panjang, goreng udang, goreng pangsit, ati ampela, paru, dan masih banyak lagi.Â
Jadi jangan bingung kalau beli bakso di Malang karena varian bakso dan teman-temannya itu banyak banget. Harus pinter milih-milih karena kalau beli semua variannya, perut bakal meledak kekenyangan. Jangan sampai semua varian yang rasanya enak itu, jadi eneg gara-gara makannya kebanyakan. Jadi selalu kontrol nafsu makan baksonya ya. Masih ada hari esok untuk makan bakso lagi.
Yang kedua, kuah baksonya. Kuah bakso Malang itu gurih kaldu daging sapinya terasa sekali. Asinnya juga sudah pas sehingga tanpa ditambah apapun (saos atau kecap) sebenarnya rasanya sudah enak bangeet. Tapi ya nggak papa kalau masih mau ditambah saos dan kecap. Kalau saya sih demennya original tanpa ditambahi apa pun lagi.
Yang ketiga, suasananya. Ini yang gak bakal bisa dibeli di tempat lain. Terkhusus untuk Bakso President, suasananya dapat dua medali. Medali pertama sama ya dengan seluruh pedagang bakso sekota Malang, ya suasana kota Malang yang dingin-dingin empuk.Â
Medali kedua, letak warung Bakso President yang pas di samping rel kereta api, membuat sensasi tersendiri makan di tempat. Ada getar-getar manja gitu tiap kereta lewat. Dan untuk spot foto buat dipamerin di instagram, juga bagus banget. Tinggal mejeng depan warung, tampakkan juga rel keretanya. Tapi jangan nekad foto di rel, saat kereta lewat ya.
Bakso President awalnya dirintis sejak tahun 1970-an oleh Abah Sugito yang asli Gunung Kawi, bersama istrinya yang berasal dari Ponorogo. Awalnya dirintis dari nol, dijual keliling dengan menggunakan pikulan. Setelah makin lama makin laris, akhirnya Abah Sugito membuka warung pertamanya di pinggir rel itu.
Jadi sejak awal memang lokasinya nggak pindah-pindah ya, tetap di samping rel sepur, tepatnya di Jalan Batanghari Nomor 5. Nah, sekarang sudah banyak cabangnya. Jadi kalau lokasi jalan Batanghari dianggap terlalu jauh, bisa kulik lokasi Bakso President terdekat dengan tempat Anda berada. Saya kemarin tidak sempat mengajak teman ke Bakso President yang pinggir rel, jadi kami makan di cabangnya di daerah Pulosari.
Yang di Pulosari ini, tempatnya tidak terlalu luas tapi tetap dijamin kebersihannya. Dan ciri khas Bakso President tetap dipertahankan, yaitu hiasan dinding berupa kolase foto-foto pengunjung yang pernah makan di sana.Â
Ah, masak iya? Beneran, tapi jangan berharap foto Anda dipajang ya, yang dipajang hanya foto artis atau public figure yang pernah datang dan makan di Bakso President.
Nah, jangan lupa sempatkan waktu untuk mengunjungi Bakso President dalam kunjungan Anda ke Kota Malang, ya?**Â
