Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dukung Net-Zero Emissions dengan Melakukan Sesuatu Sekecil Apapun Itu

24 Oktober 2021   22:16 Diperbarui: 24 Oktober 2021   22:55 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menanam Pohon untuk Net-Zero Emissions (Sumber: Pexels/Akil Mazumder)

Net-zero emissions atau nol bersih emisi, merupakan komitmen negara-negara di dunia untuk mengurangi sebanyak mungkin pelepasan emisi karbon ke atmosfer dalam Konferensi Tingkat Tinggi Iklim di Paris pada tahun 2015. Pada konferensi tersebut, negara industri dan negara maju diwajibkan untuk mencapai nol bersih emisi pada tahun 2050.

Dilansir dari forestdigest.com, pengertian nol bersih emisi memang bukan mengacu pada berhentinya umat manusia memproduksi emisi. Secara kodrati, manusia tidak bisa tida memproduksi emisi. Bernafas saja manusia menghasilkan karbondioksida yang tentunya dikalikan jumlah seluruh manusia, itu sudah menyumbang pada volume emisi karbon tahunan.

Nol bersih emisi adalah bagaimana agar emisi yang diproduksi oleh manusia dapat diserap sebelum dilepas ke atmosfer. Yang dapat menyerap karbon adalah pohon, laut, dan tanah.

Bagaimana dengan posisi Indonesia terkait nol bersih emisi ini? Dikutip dari https://ebtke.esdm.go.id/ Pemerintah Indonesia berkomitmen dalam penurunan emisi gas rumah kaca sebagaimana yang dituangkan dalam Nationally Determined Contribution (NDC). Guna mendukung pencapaian net zero emission, Kementerian ESDM juga menyusun beberapa strategi, di antaranya mandatori biodiesel, co-firing PLTU, pemanfaatan Refuse Derived Fuel (RDF), penggantian diesel dengan pembangkit listrik energi terbarukan, termasuk yang berbasis hayati, pemanfaatan non listrik/non biufuel seperti briket, dan pengeringan hasil pertanian dan biogas. Indonesia menargetkan untuk mencapai net-zero emissions selambat-lambatnya tahun 2060.

Pemerintah secara skala makro berusaha melakukan terobosan-terobosan dalam mengganti pemanfaatan energi menjadi lebih ramah lingkungan. Dalam lingkup yang lebih kecil, kita sebagai masyarakat Indonesia juga dapat turut serta dalam penurunan emisi. Clue-nya adalah kegiatan yang ramah lingkungan.

Bagi yang selama ini sudah menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, tentunya agar dapat memertahankan apa yang sudah dilakukan. Sedangkan yang belum, dapat mulai dari sekarang. Untuk apa, tentu saja untuk memerpanjang usia bumi kita. Membuat hidup di bumi tetap layak dan menyenangkan sampai beberapa generasi ke depan, karena bumi ini bukan warisan nenek moyang, melainkan titipan dari anak cucu kita. Setuju?

Apa pentingnya? Tentu saja mengurangi emisi karbon dengan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan adalah penting sekali. Emisi karbon yang terkumpul di atmosfer akan menyebabkan efek rumah kaca yang jika berlebihan akan menyebabkan pemanasan global. Suhu bumi akan naik, es di kutub mencair, ekosistem rusak, permukaan tinggi air laut naik, dan terjadi perubahan iklim yang ekstrem. Tentunya kita tidak mau hal itu terjadi sekarang atau nanti, bukan?

Apa saja yang dapat kita lakukan untuk mengurangi emisi karbon?

1. Yuk, tanam pohon

Pohon dapat menyerap emisi karbon. Sebuah perhitungan yang menarik telah dilakukan oleh WRI Indonesia, yaitu bahwa setiap orang hanya perlu menanam sebatang pohon mangga untuk menyerap emisi gas yang dihasilkan setiap kali melakukan perjalanan sejauh 1.500 kilometer dengan sepeda motor atau 8.000 kilometer dengan bus. Nah, coba sekarang Anda hitung berapa kilometer perjalanan yang telah Anda tempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor, dan berapa pohon mangga yang harus Anda tanam? Pohon mangga tentunya dapat digantikan dengan jenis pohon lain asal sama-sama tanaman berkayu, bukan perdu, apalagi rumput.

2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

Jika hendak pergi ke warung tetangga, misalnya, sebaiknya cukup berjalan kaki atau naik sepeda gowes. Selain bisa beralasan olahraga, sekarang setelah mengetahui pentingnya pengurangan emisi, Anda bisa beralasan yang lebih keren lagi, yaitu Anda sengaja jalan kaki atau gowes karena Anda sangat menyayangi bumi ini dan tak mau mengotori bumi dengan sumbangan emisi karbon dari bahan bakar motor yang Anda hasilkan.

3. Melakukan reduce, reuse, dan recycle sampah

Menghasilkan sampah artinya menghasilkan emisi. Itulah mengapa beberapa orang yang sudah paham pentingnya mengurangi sampah, memulai zero-waste lifestyle. Gaya hidup nol sampah yang semakin terdengar ngetrend belakangan ini. Bukan hanya buat gaya-gayaan, tapi sadari bahwa secuil sumbangan kita dalam mengurangi sampah, itu berimbas pada berkurangnya emisi yang terbang ke atmosfer.

Reduce, artinya mengurangi sampah. Kita dapat melakukannya dengan menyediakan kantong belanja kain di rumah dan selalu menggunakan, alih-alih menerima kantong plastik dari penjual. Kita juga dapat sesering mungkin menghindari memesan makanan secara online dan memilih masak sendiri. Memesan makanan akan menghasilkan sampah kemasan dan limbah sisa makanan yang mungkin ternyata kurang sesuai dengan selera kita. Jika memasak sendiri kita dapat mengkalkulasi harus masak dengan bahan yang cukup untuk dimakan penghuni rumah, sehingga tidak banyak menghasilkan limbah. Jika ada limbah sisa-sisa sayuran pun masih dapat kita olah menjadi pupuk buatan.

Reuse, artinya menggunakan kembali. Sudah banyak orang dengan kreativitasnya mengolah kembali wadah-wadah plastik menjadi kerajinan tangan, kemasan-kemasan sachet menjadi tas belanja, menggunakan kemasan minyak sebagai pengganti polybag, dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan.

Recycle, artinya mengolah kembali sampah yang dihasilkan agar dapat digunakan menjadi barang yang lebih berguna. Pernah menghasilkan minyak jelantah di rumah? Pasti pernah. Dibuang kemana? Sungai, got, tanah? Hmm, jangan buang lagi limbah jelantah ya. Selain dapat dikumpulkan dan dijual pada pengolah biodiesel, jelantah juga dapat Anda jadikan sabun cuci, bahan pembuat lampu minyak, cairan pembersih lantai, aromaterapi.  Sudah banyak orang yang membuatnya dan juga membagi pengalamannya melalui laman youtube atau medsos lain. Kita hanya perlu membuka mata sedikit lebih lebar, dan menguatkan niat kita untuk berbuat lebih.

Jika salah satu saja dari tiga cara mengurangi emisi karbon di atas dapat istiqomah kita lakukan, maka kita sudah berbuat sesuatu untuk bumi kita tercinta. Sekecil apapun yang bisa dilakukan, lakukanlah. Dan mari kita songsong bumi dengan nol bersih emisi di 2060.***

Sumber:

https://www.forestdigest.com/detail/1137/apa-itu-net-zero-emissions

https://wri-indonesia.org/id/blog/menghitung-jejak-karbon-pribadi-dapat-mendukung-aksi-iklim

https://ebtke.esdm.go.id/post/2021/06/02/2871/indonesia.berkomitmen.capai.net.zero.emission

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun