Kok, banyak banget jenisnya, emangnya Mamanya penjual kue?
Yes. Pada masanya, Mama saya memang pernah menerima pesanan masakan, kue basah, maupun kue kering. Mama saya memang jago memasak dan baking, tidak seperti saya. Seiring berjalannya waktu ditambah kesibukan yang semakin banyak, Mama hanya membuat kue untuk keluarga. Dan special membuat sendiri kue kering untuk lebaran.
Saat membantu Mama membuat kue, saya sangat menikmati bagaimana mengaduk adonan, mencetak kue berbagai bentuk, memberi topping, memanggang, mencium harum kue menguar di udara, lalu mencoba hasil panggangan pertama. Mak krrreesshhh ... nikmatnya. Selain itu, tentu saja kebersamaan dengan Mama selama memroses kue, yang kala itu terasa biasa - kini sungguh kadang memunculkan rindu.
Kerinduan itulah yang membuat saya terpanggil untuk selalu menyempatkan diri membuat kue kering di saat Ramadan.
Memang, saya tidak sekuat Mama saya yang pada saat beliau seumur saya sekarang, masih sanggup memanggang beberapa jenis kue kering. Saya paling banter 2 atau 3 jenis saja. Cukuplah untuk menuntaskan kerinduan. Cukup juga untuk membuat anak dan suami senang bisa makan kue kering buatan saya. Jika masih ingin makan kue kering lagi, bisa beli di tempat lain sekalian amal. Hahaha, alasannya mulia banget amal, padahal malas bikin kue banyak-banyak. Bikin kue itu capek soalnya. Saya lebih milih nulis banyak-banyak, dari pada bikin kue banyak-banyak.
 Apa nggak kepingin anak-anak memiliki kerinduan yang sama kelak kalau mereka besar? Rindu memanggang kue saat Ramadan bersama Mama, gitu.
Ah, tidak. Anak saya bukan saya. Mereka merekam pengalaman yang berbeda dengan saya. Mereka hidup di dunia yang serba praktis dan instan yang berbeda dengan  zaman saya seumur mereka dulu. Saya sudah senang sekali jika saat mereka menjalani Ramadan bersama pasangan hidup dan anak-anak  mereka kelak, muncul kerinduan untuk buka dan sahur bersama Mama dan Papanya, kerinduan tarawih bersama, atau sekadar rindu omelan saya membangunkan mereka sahur. Tapi sekali lagi, kerinduan dan kenangan itu sesuatu yang tidak bisa dipaksakan - dan kita semua, masing-masing memiliki kerinduan yang tak sama. **