Mohon tunggu...
Indah Kumala Siwi
Indah Kumala Siwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pendidikan Sejarah, Untirta

“Don’t let what other people think, stop you from doing the things you love.” –Adolf Hitler

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tokoh Nasional: Ki Hadjar Dewantara

2 November 2021   21:43 Diperbarui: 2 November 2021   21:46 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Raden Mas Suwardi Suryaningrat alias Ki Hadjar Dewantara dilahirkan di Yogyakarta pada 2 Mei 1889.  Beliau terlahir dari keluarga bangsawan. Bapaknya yang bernama Kanjeng Pangeran Ario Suryaningrat serta ibunya yang bernama Raden Ayu Sandiah ialah bangsawan Puro Pakualaman Yogyakarta.

Ki Hajar Dewantara diberi gelar selaku Bapak Pendidikan Indonesia. Pemberian gelar itu diresmikan pada tahun 1959 oleh Presiden Soekarno. Gelar itu diberikan kepada Ki Hajar Dewantara atas jasa beliau merintis pembelajaran universal di Indonesia.

Ki Hajar Dewantara diketahui selaku aktivis sekalian jurnalis pergerakan nasional yang pemberani. Beliau juga sebagai wartawan di sebagian pesan berita semacam Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, serta Poesara.

Perguruan Taman Siswa selaku salah satu lembaga pembelajaran yang didirikan Ki Hadjar Dewantara sudah sukses meletakkan dasar- dasar pembelajaran yang memerdekakan sekalian meletakkan dasar- dasar untuk sistem pembelajaran nasional. Kedatangan Ki Hadjar Dewantara dalam membangun Perguruan Taman Siswa mempunyai spektrum sejarah nasional, yang tidak luput dari strategi kebudayaan yang digelutinya.

Akademi ini mengganti tata cara pengajaran kolonial ialah dari sistem pembelajaran" perintah serta sanksi" kependidikan pamong yang sangat menekankan pembelajaran mengenai berartinya rasa kebangsaan kepada partisipan didik supaya mereka menyayangi bangsa serta tanah air serta berjuang buat mendapatkan kemerdekaan.

Terdapat 4 strategi pembelajaran Ki Hadjar Dewantara, Pertama: pembelajaran merupakan proses budaya buat mendesak siswa supaya mempunyai jiwa merdeka serta mandiri; kedua: membentuk sifat siswa supaya berjiwa nasional, tetapi senantiasa membuka diri terhadap pertumbuhan internasional; ketiga: membangun individu siswa supaya berjiwa pionir- pelopor; serta keempat: mendidik berarti meningkatkan kemampuan ataupun bakat yang jadi Kodrat alamnya tiap- tiap siswa.

Terdapat 3 semboyan Ki Hajar Dewantara yang populer, ialah Ing Ngarso Sung Tulodho yang maksudnya di depan membagikan contoh. Ing Madya Mangun Karso, yang maksudnya di tengah membagikan semangat. Tut Wuri Handayani, yang maksudnya di balik membagikan dorongan. Apalagi semboyan Tut Wuri Handayani saat ini jadi slogan dari Departemen Pembelajaran sampai dikala ini.

Beliau wafat pada tanggal 26 April 1959 dan dimakamkan di kota kelahirannya, Yogyakarta. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun