Mohon tunggu...
Indah Dwi Rahayu
Indah Dwi Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Semesta Membaca Tinta yang Tertoreh

If I might share my opinion, this world is hell, and our task is to create our own heaven - Eka Kurniawan, Beauty Is a Wound.

Selanjutnya

Tutup

Money

Rakyat Patut Bangga, Indonesia Unjuk Gigi Produksi Baterai Mobil Listrik

15 Desember 2020   17:56 Diperbarui: 15 Desember 2020   18:11 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana jadinya bila Indonesia masuk ke dalam jajaran The Next Asia Manufacturing Hub? Bukankah hal tersebut membanggakan kita sebagai anak bangsa? 

Sebagaimana yang disampaikan oleh Henry Wibowo (14/12), selaku Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan Indonesia, sektor produksi untuk mobil listrik bisa bervariasi. "Taiwan semiconductor hub, Vietnam basic material product jadi tech. Indonesia bisa garap EV (electric vehicle) Battery, nickel processing hype-nya EV. Impact ke ekonomi akan besar," ungkapnya.

Melihat UU RI Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja inilah yang dinilai Henry bisa membawa nama Indonesia menjadi The Next Asia Manufacturing Hub. Pernyataan Henry bukan tanpa alasan, Indonesia ditopang oleh sumber daya alam yang kaya, salah satunya adalah nikel yang merupakan bahan baku utama baterai listrik. berfokus pada pengembangan baterai kendaraan listrik, dan sudah mengambil garis start dalam posisi perlombaan tersebut. 

Selain Henry Wibowo, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yaitu Susiwijono Moegiarso, percaya bahwa Indonesia dapat menjelma sebagai The Next Asia Manufacturing Hub. Meskipun diragukan beberapa pihak, Indonesia berpotensi menjadi produsenbaterai mobil listrik.

Hal ini dibuktikan dengan rencana Tesla yang akan mambangun pabrik baterai mobil listrik yang akan dibangun di Batang, Jawa tengah. 

Susiwijono berasumsi bahwa pemerintah telah menyiapkan dorongan, bukan hanya dari sisi Kementerian Perindustrian saja.

"Saya kira catatan pak Henry, sektor terkait EV yang menjadi isu sendiri sudah ada PP dan permenperin, bagaimana memberikan afirmasi kebijakan terutama insentif fiskal mendorong EV battery," ujarnya. 

Susiwijono menambahkan, bentuk dorongan dari pemerintah adalah gerakan nasional terkait kendaraan listrik, termasuk kebijakan konkret pemakaian EV (electric vehicle) yang dari sisi permintaan sudah mulai ada peningkatan. 

Kalau pemerintah sudah siap menyambut EV battery, apakah kita sebagai rakyat Indonesia sudah siap? Mampukah kita mendukung program pemerintah dalam bentuk produk baterai mobil listrik? Kita tunggu saja ya kabar baiknya! 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun