Mohon tunggu...
indah tri winarni
indah tri winarni Mohon Tunggu... Guru - https://indahtriwinarni.wordpress.com/

https://indahtriwinarni.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar di Rumah Akibat Virus Corona

18 Maret 2020   08:40 Diperbarui: 18 Maret 2020   08:48 1755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Belajar di Rumah dengan Asyik

Beberapa waktu lalu World Health Organization (WHO) menetapkan wabah virus corona atau Covid-19 sebagai pandemi, yaitu penyakit yang menyebar di wilayah luas—seluruh dunia. Hal tersebut telah menimbulkan dampak di berbagai lini kehidupan, pendidikan salah satunya. UNESCO melaporkan 13 negara menyuruh peserta didik untuk belajar di rumah. Indonesia sendiri di berbagai daerah memutuskan kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah masing-masing sebagai upaya preventif.

Banyak orang yang salah mengartikan belajar di rumah sama dengan libur sekolah. Peserta didik bebas melakukan aktivitas tanpa harus belajar sama sekali. Itu adalah anggapan salah. Belajar di rumah yaitu sama-sama melakukan kegiatan belajar mengajar. Hanya saja tanpa pengawasan guru secara langsung dan metode yang digunakan lebih santai.

Pemanfaatan teknologi berperan penting menyukseskan aktivitas belajar di rumah. Jadi kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring. Guru bisa mengajar melalui siaran langsung dari media sosial, youtube misalnya. Guru menerangkan materi dan peserta didik menyimak di rumah. Sesi tanya jawab dapat dilakukan lewat laman komentar. Lalu peserta didik mengirim tugas melalui email dengan batas waktu yang ditentukan, hal itu bisa digunakan sebagai media absensi. Peserta didik hadir di kelas daring atau tidak. Media sosial chatting juga dapat digunakan untuk pembelajaran. Kita bisa menggunakan aplikasi whatsupp, apalagi jika pembelajaran terfokus pada diskusi, lebih efektif lagi.

Apabila guru tidak bisa berperan aktif dalam kegiatan belajar di rumah, peserta didiklah yang harus aktif. Cara yang dilakukan bisa secara tradisional maupun modern. Tradisional, peserta didik memelajari dari buku atau catatan materi yang diterangkan guru. Lalu menjawab soal-soal sebagai pengaplikasian langsungnya. Bila menemui kesulitan dapat bertanya kepada bapak, ibu, atau anggota keluarga yang lain.

Kalau modern lebih luas lingkupnya dan memiliki daya tarik lebih bagi peserta didik. Peserta didik mencari media pembelajaran sendiri di internet. Seperti dengan menonton video-video di youtube, membaca artikel-artikel di laman daring terkait materi sekolah, atau kunjungi aplikasi belajar prabayar. 

Bahkan aktivitas ini memberikan pengetahuan yang lebih luas dan lebih terkini, sehingga peserta didik mampu berpikir logis mengaitkan materi pelajaran dengan permasalahan hidup masyarakat sekarang. Hanya saja kelancaran pemanfaatan teknologi internet tergantung akan sinyal internet di daerah tersebut.

Apabila memang sulit sinyal internet, terdapat alternatif lain dalam kegiatan belajar di rumah. Yaitu dengan memanfaatkan lingkungan sekitar. Peserta didik melakukan cocok tanam, maka ia sedang praktik langsung materi biologi. Membaca buku di perpustakaan kota sebagai implikasi dari literasi bahasa Indonesia. Atau berkunjung ke museum adalah wujud dari rekreasi edukasi yang sangat menyenangkan.

Aktivitas-aktivitas tersebut dapat dilakukan ketika sekolah menyuruh belajar di rumah. Namun sebelum memulai, ada baiknya menyiapkan yang dibutuhkan agar kegiatan belajar mengajar berjalan efektif dan menyenangkan. Pertama, tempat yang hendak dipakai untuk belajar harus nyaman. Pilih sudut yang membuat kalian bisa konsentrasi untuk berpikir. Jika ke luar pastikan sudah direncanakan dan aman, kalau perlu libatkan anggota keluarga.

Kedua, manfaatkan fasilitas yang telah tersedia. Saat ini apapun bisa dilakukan dengan bantuan teknologi. Ketika belajar di rumah, penggunaan teknologi lebih bebas dibanding waktu di sekolah. Jadi manfaatkan teknologi tersebut dengan bijak. Terkadang anak menjadi lupa tujuannya menggunakan teknologi, karena asyik dengan aktivitas lain yang tidak ada hubungannya dengan belajar. Di sini peran orang tua dibutuhkan sebagai pengawas anak ketika belajar di rumah.

Ketiga, atur waktu belajar. Meskipun belajar di rumah tidak terlalu membuat lelah, tetap saja harus ada waktu istirahat seperti di sekolah. Apalagi jika menggunakan teknologi, yang ternyata tidak baik jika terlalu lama. Lakukan belajar secara sehat, bila sudah lelah atau larut malam, belajar bisa disudahi. Keempat, buat belajar di rumah senyaman dan seasyik mungkin. Bisa dengan mendengarkan musik atau menyediakan camilan. Hal-hal yang membuatmu bersinergi dalam belajar, namun ketika di sekolah tidak dibolehkan, lakukan ketika di rumah. Asalkan tidak melanggar norma-norma.

Manusia memiliki kewajiban untuk belajar. Belajar dapat dilakukan di mana saja. Baik itu di sekolah, lingkungan, atau di rumah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun