Mohon tunggu...
Inayah Khoirun Nisa
Inayah Khoirun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Saya merupakan salah satu mahasisw jurusan Hubungan Internasional yang sedang berada di tahun ketiga dan tertarik dengan bidang sosial.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tempe Sebagai Alat Diplomasi Kuliner Indonesia

19 Mei 2022   13:49 Diperbarui: 19 Mei 2022   14:03 1342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tempe merupakan salah satu makanan yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain karena harganya yang terjangkau, tempe juga sangat mudah ditemukan disekitar kita. Tempe juga merupakan salah satu sumber protein nabati dengan gizi yang cukup tinggi karena dibuat dari biji kedelai dan melalui tahap fermentasi. Faktanya, pada tempe terdapat berbagai zat gizi seperti serat pangan, kalsium, vitamin B12, retinol, fosfor, zat besi dan thiamin. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan zat gizi yang terdapat pada daging sapi. Selain mengandung banyak zat gizi, berbagai macam kandungan dalam tempe juga mengandung nilai obat seperti antibiotik yang dapat menyembuhkan infeksi serta antioksidan pencegah penyakin degenerative. Selain itu, Tempe juga merupakan bahan makanan yang mudah diolah menjadi berbagai macam masakan yang enak dan lezat.

Walaupun tidak sedikit masyarakat Indonesia sendiri masih suka meremehkan tempe karena harganya yang murah, namun karena tempe merupakan salah satu protein nabati, banyak vegetarian baik dari dalam maupun luar negeri yang menyukai cita rasa tempe sebagai pengganti protein hewani. Rasa tempe yang unik dan kandungan gizinya yang sangat tinggi menjadi daya tarik tersendiri bagi tempe dikalangan para vegetarian.

Tempe tidak hanya dikonsumsi oleh para vegetarian di Indonesia. Faktanya cita rasa dan gizi yang terdapat pada tempe sangat digemari oleh para vegetarian di seluruh dunia. Mereka menggunakan tempe sebagai protein pengganti daging. Oleh karena itu, tidak heran jika saat ini tempe tidak hanya dikonsumsi dan diproduksi di Indonesia melainkan juga di banyak tempat di dunia yang menjadikan tempe mendunia dan lebih dikenal di kancah internasional.

Karena permintaan atas tempe yang cukup tinggi di kancah internasional, beberapa negara di dunia ikut melakukan penelitian untuk berusaha mengembangkan jamur pembuat tempe (Rhizopus) yang unggul untuk dapat menghasilkan tempe dengan lebih cepat, berkualitas serta menambah dan memperbaiki gizi yang telah ada pada tempe. Negara-negara yang melakukan penelitian tersebut antara lain seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat.

Sejarah dikenalnya tempe di luar Indonesia sendiri diawali dengan dikenalnya tempe oleh masyarakat Eropa melalui orang Belanda. Selain itu, terdapat juga perusahaan-perusahaan tempe di Belanda yang dimulai dan dibangung oleh para imigran dari Indonesia yang menetap di Belanda.

Dimulai dari Belanda, tempe menjadi populer di Eropa sejak tahun 1946. Selain itu, tempe juga mulai populer di Amerika Serikat pada tahun 1958 oleh orang Indonesia yang pertama kali melakukan penelitian ilmiah terhadap tempe bernama Yao Bwee Hwa. Sedangkan di Jepang, tempe baru mulai di produksi secara komersial sejak tahun 1983 meskipun di Jepang sendiri, tempe sudah mulai diteliti sejak tahun 1926. Sudah terdapat 18 perusahaan yang memproduksi tempe di Eropa, 53 di Amerika Serikat, dan 8 di negara Jepang pada tahun 1984. Selain itu, juga terdapat pabrik tempe di beberapa negara bagian dunia lain, seperti India, Taiwan, Kanada, Republik Rakyat Tiongkok, Sri Lanka, Afrika dan Amerika Latin.

Oleh karena kepopuleran tempe di kancah internasional, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berencana untuk menjadikan tempe sebagai alat promosi kuliner Indonesia di kancah internasional. Hal ini dapat menjadikan tempe sebagai salah satu dari alat diplomasi kuliner Indonesia.

Pada saat ini seiring perkembangan zaman, bentuk-bentuk diplomasi sudah banyak berkembang dan muncul banyak jenis diplomasi baru dikarenakan makin beragamnya kepentingan-kepentingan nasional dalam konteks hubungan internasional. Salah satu hasil dari perkembangan bentuk-bentuk diplomasi adalah diplomasi kuliner atau gastrodiplomasi. Diplomasi kuliner atau gastrodiplomasi merupakan bentuk diplomasi yang menggunakan makanan atau tata boga sebagai alat diplomasinya. Dengan digunakannya makanan atau tata biga sebagai instrumen dalam diplomasi, dapat terbentuk pemahaman lintas budaya. Pemahaman tersebutlah yang akan berperan penting dalam pencapaian kepentingan suatu negara dalam konteks hubungan internasional serta dapat meningkatkan relasi dan kerja sama internasional.

Diplomasi kuliner merupakan salah satu contoh dari bentuk soft diplomacy. Melalui diplomasi kuliner, brand awareness suatu bangsa dapat meningkat. Alasannya adalah, makanan atau tata boga yang dibawa ke dalam tataran diplomasi dapat menyebabkan semakin banyak bangsa yang akan mengenal makanan atau tata boga daerah tersebut.

Saat ini, tempe sedniri sudah diakui sebagai warisan budaya nasional. Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemdikbud Ristek pernah menyatakan bahwa mereka berencana membawa tempe untuk diajukan sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO, rencana ini juga sudah pernah dibahas dalam siding tingkat nasional. Dengan didaftarkannya tempe sebagai warisan budaya tak benda, dapat menjadikan tempe semakin keren dan eksis. Hal ini juga didukung dengan pengakuan tempe sebagai superfood oleh orang-orang di luar negeri.

Salah satu upaya Sandiaga Uno dalam mendorong tempe sebagai alat diplomasi kuliner Indonesia adalah dengan terus berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Perwakilan RI di Seluruh dunia, dan industri dunia usaha dan asosiasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun