Mohon tunggu...
Inayah Hanum
Inayah Hanum Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya menyukai dunia tanaman. Tapi juga mulai menyukai menulis dan bergabung di grup-grup menulis. Orang bilang saya pendiam. Namun, dalam diam saya ingin mempunyai karya. Harapan saya saat ini bisa mengajak anak didik saya juga menyukai menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bocah Tak Lumrah

10 September 2022   23:06 Diperbarui: 10 September 2022   23:15 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari ini aku tak berencana menyusun sakit hati

Namun dia datang  seiring besar harapanku padanya

Memporakporandakan hatiku yang telah tertata rapi

Meremukredamkan jiwaku yang nyaris mati

Hatimu yang telah membatu

Tak tersentuh apalagi berempati

Entah pikirmu yang tak terjangkau tingginya kehidupan

Atau engganmu merajai 

hingga kau tak lagi punya keteguhan sebagai pedomanmu

Andai dua sayapmu tahu tingkahmu

Pastilah mereka kan susah yang bertambah-tambah

Mungkin pula kan pupus harapan

 Seperti aku yang akhirnya lebih memilih diam menjadi kekasihku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun