Mohon tunggu...
Ina Purmini
Ina Purmini Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga, bekerja sebagai pns

Menulis untuk mencurahkan rasa hati dan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kerja Sampingan, Akulah Contoh Gagal!

1 April 2021   00:16 Diperbarui: 1 April 2021   00:41 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto: eranetmedia.com/egy a)

Judul yang sangat tidak menarik ya? Gagal kok bangga he..he.. Jangan lihat gagalnya, karena yang akan saya ceritakan bukan melulu kegagalan saya saja tetapi juga hasil evaluasi diri, kenapa saya gagal? Nah fokus saja pada hasil evaluasi diri ini ya, semoga bisa jadi pelajaran bagi yang lain agar sukses dengan pekerjaan sampingannya.

Saya seorang ibu rumah tangga yang bekerja sebagai PNS fungsional tertentu, tanpa jabatan struktural. Dan sebagaimana PNS pada umumnya, penghasilannya  ya segitu-gitunya, tapi tetap alhamdulillah bisa  bantu-bantu suami memenuhi kebutuhan keluarga. 

Sudah banyak kerja sampingan saya lakukan dan kebanyakan memang jualan dengan sistem MLM, sebab  sistem MLM lebih fleksibel secara waktu. Saya dapat mengerjakannya di luar jam kerja, meski terkadang tetap saja harus mencuri waktu kerja. 

Apa saja yang pernah saya jual? banyaaak! Yang MLM misalnya permaduan (lebih dari satu merk MLM pernah saya ikuti), produk pelangsing, produk kecantikan, pulsa. Yang reseller misalnya fashion, produk makanan, dan terakhir bahkan keagenan pernah saya ikuti, menjadi agen produk asuransi. 

Saya juga pernah mencoba ikut jualan daring di marketplace besar, tapi entahlah tak pernah ada yang beli. Masih ada lagi sebenarnya yang sekedar musiman misalnya saat ramadhan ikut jualan kurma. Luar biasa bukan keuletan saya? He he...tidak pernah menyerah dan putus asa!

Nah, tapi poin yang ingin saya ceritakan adalah evaluasi diri saya, mengapa saya gagal? Dengan harapan hasil evaluasi ini dapat dijadikan pelajaran bagi yang lain, agar tidak mengulang kesalahan saya, seperti ini:

1. Konsisten

Konsistensi penting dalam menjalankan kerja sampingan agar berhasil, terutama konsisten menyisihkan waktu untuk mengerjakan bisnisnya. Diusahakan setiap hari ada harus ada aktifitas apakah promosi, prospek, kunjungan, yang semuanya bisa dilakukan baik online maupun offline (tatap muka), sebab berjualan agar laku tidak bisa lepas dari promosi, prospek, menawarkan yang dilakukan secara terus menerus. 

Pengenalan dan promosi produk yang dilakukan secara berulang ke konsumen diharapkan dapat membuat konsumen semakin mengenal dan tertarik membeli. 

Kegiatan yang dilakukan rutin setiap hari 1 jam misalnya, akan berbeda hasilnya dengan full time seharian tapi seminggu atau sebulan sekali. Namun jika anda punya waktu hanya Sabtu dan Minggu juga tidak masalah, maka lakukan rutin setiap Sabtu Minggu. Artinya rutinitas dengan selang waktu yang teratur akan lebih baik daripada sewaktu-waktu semaunya saja.

2. Pantang menyerah

Berjualan memang tidak mudah, anda sudah berbusa-busa menjelaskan manfaat asuransi misalnya ternyata yang diprospek tidak juga tertarik dan menolak dengan berbagai alasan. 

Penolakan ini tidak boleh membuat anda putus asa, prinsipnya sekali ditolak carilah orang untuk diprospek lagi. Dua kali ditolak, cari dua orang untuk diprospek lagi dan seterusnya sehingga dengan demikian sebenarnya anda tidak pernah pernah berhenti bergerak dan tidak menyerah pada penolakan. Karena disela-sela penolakan tersebut pasti terselip konsumen yang menerima ajakan anda. Penolakan hanyalah sukses yang tertunda.

Demikian juga produk yang lain, prinsipnya sama. Tawarkan saja barang/jasa anda, tawarkan apa manfaatnya bagi konsumen, apa kebaikannya sehingga ketika barang/jasa kita tidak dibeli, bukan kita yang rugi tetapi konsumenlah yang tidak bisa memperoleh manfaatnya. Kita tetap berbuat baik dengan memberikan informasi yang dibutuhkan konsumen.

3. Tidak malu

Terkadang rasa malu menghinggapi para pemula, yang belum terbiasa berjualan. Untuk mengatasinya, bisa dimulai dari promosi, prospek secara online dulu. 

Dengan menawarkan secara online, jika tidak memperoleh respon yang diinginkan atau bahkan ditolak, dengan menyakitkan pula misalnya, tidak akan terlalu dirasakan malunya seperti jika ditawarkan secara langsung/offline. Dan lama-lama setelah terbiasa menawarkan, biasa ditolak atau dibeli, maka lama-lama rasa malu akan hilang dengan sendirinya. 

Dan resep yang ampuh untuk menghilangkannya sebenarnya dengan mengatakan pada diri sendiri "Mengapa harus malu? Aku tidak berbuat salah, tidak berbuat dosa, tidak mencuri, tidak memaksa beli, buat apa malu?"

4. Berdoa

Setelah usaha maksimal dilakukan, tentu do'a harus dipanjatkan. Karena tugas kita hanyalah ikhtiar, berusaha menawarkan, menjelaskan manfaat barang/jasa sebaik-baiknya, sementara penolakan atau penerimaan konsumen atas produk barang/jasa kita, sepenuhnya kita serahkan pada Allah. Karena Allahlah yang mengatur rizki. 

Kalau memang rizki kita, tentu konsumen akan membeli, kalau tidak ya memang Allah belum memberikannya untuk kita. Kita terima semuanya dengan ikhlas legowo dan lapang dada, serta meyakini bahwa semua yang kita terima, semua yang terjadi pada kita adalah kehendakNYA. 

Dan satu lagi yakinlah bahwa proses tak kan mengkhianati hasil. Jika kita merasa sudah berusaha maksimal tetapi hasilnya masih begitu-begitu saja, pasti ada yang salah dalam cara kita berusaha. Cari dan perbaiki kembali, berusaha lagi, berdo'a terus memohon padaNYA, maka keberhasilan akan menghampiri. Insya Allah.

Lalu? Mengapa saya gagal? Apakah saya tidak melakukan perbaikan setelah hasil evaluasi? Ya, saya gagal dalam hal konsistensi menyisishkan waktu. Ternyata saya tidak punya banyak waktu luang untuk mengerjakan kerja sampingan. 

Seharian saya bekerja dari hari Senin s.d. Jumat bahkan terkadang membawa pekerjaan ke rumah. Hari Sabtu dan Minggu yang sejatinya bisa digunakan untuk melakukan pekerjaan sampingan, ternyata lebih banyak saya habiskan untuk mengerjakan hobi, webinar (terkait pekerjaan utama), bersama anak-anak dan istirahat santai sejenak dari rutinitas bekerja.

Ya sudah, untuk saat ini saya menerima kondisi saya sekarang apa adanya, saya akan bekerja fokus pada pekerjaan utama saya saja sebagai PNS. Itu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun