Mohon tunggu...
Ina Purmini
Ina Purmini Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga, bekerja sebagai pns

Menulis untuk mencurahkan rasa hati dan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Potong Gaji untuk Mengusir Korona

10 April 2020   01:14 Diperbarui: 10 April 2020   01:17 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebab, sekali berhutang sangat sulit lepas dari hutang berikutnya. Bisa dibayangkan ketika gaji sebulan misalnya Rp5.000.000,00 dan harus dipotong angsuran bank Rp4.000.000,00 maka tinggal Rp1.000.000,00 untuk biaya hidup sebulan! Bahkan ada beberapa kasus PNS yang gajinya ...minus!

Jadi setiap kali gajian bukannya menerima uang justru harus setor. Biasanya memang masih ada pendapatan lainnya yang diandalkan oleh PNS misalnya tunjangan kinerja atau honor-honor lainnya, namun jika sudah ada yang minus dari satu sumber tentu akan mengganggu pendapatan lainnya, bahkan ujung-ujungnya akan berhutang lagi untuk menutup keperluan rumah tangga.

Bukan berarti saya tidak pernah berhutang, sebab kalau tidak pernah berhutang diragukan sebagai PNS sejati hehe.... Ya saya memang pernah berhutang tetapi untuk kebutuhan-kebutuhan produktif/investasi yaitu membeli/merenovasi rumah.

Keempat, biasakan menabung. Banyak PNS yang mengeluh, bagaimana mungkin bisa menabung? dengan pendapatan sebesar itu dan kebutuhan yang semakin banyak, tidak mungkin bisa menabung. Sangat bisa menabung jika kita mau disiplin. Saya mempunyai TANAS (tabungan anak sekolah) yang sejatinya bisa untuk keperluan apa saja, sebab ini sebuah tabungan rencana.

Contoh simpel, ketika anak saya masuk SD, saya membuka Tanas Rp100.000,00 per bulan selama 6 tahun (72 kali setoran) dan di akhir tahun ke-6 saat anak saya masuk SMP, saya memperoleh dana Rp10.000.000,00 yang dapat saya pakai untuk membayar semua keperluan sekolah mulai pendaftaran, seragam, laptop, dll. Demikian seterusnya saat sampai anak kuliah saya selalu buka Tanas agar saatnya anak-anak masuk jenjang sekolah yang lebih tinggi sudah tersedia dananya tanpa harus berhutang.

Kelima, selalu bersyukur. Sungguh luar biasa efek dari selalu bersyukur ini sebagaimana firman Allah dalam QS 14 : 7 "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmatKu) maka pasti azabKu sangat berat."

Ketika kita selalu bersyukur atas apa yang kita terima, kita miliki sebagai sutau nikmat dari Allah, rasanya selalu cukup di hati. Dan ketika hati kita merasa selalu cukup, kita  tidak akan merasa iri dengan apa yang dimiliki orang lain. Ketika ada teman PNS yang sama golongannya dengan kita tetapi dia  memiliki rumah 3, mobil mewah, tasnya berharga jutaan, kita akan tetap santuuy...dan tidak tergerak untuk KKN dalam rangka memiliki semua barang tersebut. Insya Allah...

Keenam, jika benar PNS golongan IV tidak memperoleh THR dan Gaji-13 dan/atau gaji ASN dipotong untuk membantu pemerintah dalam rangka percepatan penanganan covi19, saya akan menerimanya dengan ikhlas. Kami di kantor sudah menggalang dana dari honor yang kami terima untuk membantu membeli APD bagi teman-teman medis paramedis di RSUD.

Kami terbiasa menggalang dana jika terjadi bencana banjir, tsunami, gunung meletus dan sebagainya. Jadi membantu teman-teman, saudara, sahabat, kerabat baik jauh atau dekat baik mengenal secara pribadi atau tidak bukan sesuatu yang baru bagi saya, bagi kami dan bagi kita bangsa Indonesia.

Jadi kalau sekarang saya sebagai PNS harus dipotong gaji, harus tidak menerima THR dan Gaji-13 (meski agak sedih), saya rela, saya ikhlas membantu Negara dalam rangka percepatan penanganan covid-19.

Kapan lagi saya bisa berbuat negeri ini, sebagaimana kata-kata Presiden AS ke-35 John F. Kennedy "Jangan tanyakan apa yang Negara dapat perbuat untuk anda, tetapi tanyakanlah apa yang dapat anda perbuat untuk Negara".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun