Mohon tunggu...
Inayatun Najikah
Inayatun Najikah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Lepas, Pecinta Buku

Belajar menulis dan Membaca berbagai hal

Selanjutnya

Tutup

Diary

Cinta dan Rasa

24 Mei 2023   09:38 Diperbarui: 24 Mei 2023   09:42 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kau selalu begitu saat saya memberikan sebuah saran. Kau pasti akan mencari pembenar dari orang lain terlebih dahulu baru mengiyakan apa yang saya sarankan. Tak apa. Saya tak marah. Karena saya berusaha tetap sadar. Kau hanya menganggap saya sebagai kekasih disaat momen tertentu saja. Selebihnya, saya tak tahu. Hanya kau yang mengetahuinya.

Menjalin hubungan asmara bersamamu tak hanya hari ini dan kemarin. Kita sudah berjalan cukup lama dan telah melewati banyak hal. Tetapi ternyata itu tak cukup membuatmu yakin. Kau selalu meragukan apa saja yang saya bilang. Saya tahu saya masih belum stabil emosinya, kadang suka marah-marah tak jelas. Tetapi jika menyangkut dirimu, saya berusaha memberikan yang terbaik.

Sepertinya saya terlalu berharap lebih. Kau hanya akan mencari saya disaat sedang kau butuhkan saja. Usaha saya berkali-kali meyakinkan dirimu untuk bercerita hal apa saja, nampaknya juga masih sangat sulit. Saya akan bersabar untuk itu sayang. Namun jika pada akhirnya nanti kau tetap seperti itu dan tak berubah, saya bisa apa. Saya tak akan memaksakan kehendak. Toh semua harus dari kesadaranmu sendiri.

Seorang mindfulness practitioner, Adji Santosoputro pernah berbagi tulisan dalam akun media sosialnya. Relasi yang tersusun atas menguasai-dikuasai bukanlah relasi yang berlandaskan cinta, tetapi berlandaskan ketakutan. Saya setuju dengan apa yang disampaikan. Saya belajar untuk tak takut jika kedepan akan terjadi sesuatu dengan hubungan ini. Entah kau yang meninggalkan saya sebab harus kembali pada tempat seharusnya kau berada, atau ketakutan jika apa yang sudah saya usahakan tak membuahkan hasil apa-apa. Karena saya percaya semua sudah ditakdirkan oleh-Nya.

Sayang, apa kau masih ingat berapa kali saya ingin menyudahi kisah kita namun pada akhirnya kita kembali hingga terjalin sampai saat ini. Kau tentu seharusnya lebih tahu perihal yang benar dan salah. Namun kau tetap berusaha menjalani dan mempertahankan kisah kita. Kau selalu menunjukkan pada saya tentang sebuah rasa. Rasa yang memberikan kepercayaan untuk kita dalam menjalani sesuatu. Dan rasanya, kau mencintai saya pun dengan rasa itu sendiri.

Namun mengapa saat saya berusaha memberikan saran untukmu, kau tak percaya? Apa rasa yang saya berikan terhadapmu tak bisa membuatmu yakin? Sudahlah. Saya tak mau meributkan ini terlalu jauh. Saya dan kamu tentu harus terus belajar menjadi versi terbaik dalam diri kita disetiap harinya. Belajar mempertahankan hubungan yang telah kita bina, meski kita sendiri juga tak tahu bagaimana Tuhan memberikan akhir dari kisah kita. Saya mencintaimu, dan kau mencintai saya. Cinta kita menumbuhkan kebahagiaan. Cukup itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun