Mohon tunggu...
Inayatun Najikah
Inayatun Najikah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Lepas, Pecinta Buku

Belajar menulis dan Membaca berbagai hal

Selanjutnya

Tutup

Diary

Happy Valentine's Sayang

15 Februari 2023   10:33 Diperbarui: 15 Februari 2023   10:46 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sayang, kata kebanyakan orang kemarin adalah hari kasih sayang. Namun bagi saya  hari-hari saat bersamamu adalah hari kasih sayang itu sendiri. Sebab kita saling memberi cinta, bahagia, dan hal-hal yang lain. Saya teramat bahagia menjalani cinta ini bersamamu. Meski banyak kesedihan, kekhawatiran, dan ketakutan selalu datang silih berganti.

Sayang, kemarin di hari kasih sayang itu saya meninggalkanmu untuk urusan yang tak mungkin saya tinggalkan. Namun bukan berarti saya juga akan meninggalkan dirimu dan cinta kita. Karena saat ini, salah satu sumber kebahagiaan saya adalah dirimu. Maka meski kita sedang tak bersama, saya mencoba untuk tetap menghubungimu walau terkadang terkendala sinyal yang sulit.

Happy Valentine's Day kekasih. Barangkali seharusnya ini saya ucapkan kemarin, namun karena terkendala aktivitas lain, saya tak sempat. Terimakasih karena sejak beberapa hari yang lalu kau sudah berkirim banyak coklat. Tak hanya itu, ada buku dan susu coklat sebagai minuman favorit saya, juga turut kau berikan. Terimakasih ya. Maafkan saya yang tak memberimu apa-apa dihari kasih sayang tahun ini.

Sayang, saya mau bercerita pasal unek-unek yang saya rasakan. Apakah kau tahu bahwa sejarah itu tak akan pernah hadir kembali, namun polanya akan senantiasa sama? Apakah kau tahu bagaimana cerita kisah asmara Ibu sang penguasa pantai selatan dengan Eyang Panembahan Senopati? Yang konon katanya beliau-beliau ini menjalin kedekatan secara batin. Konon katanya pula ada yang menyebutkan bahwa Ibu dan Eyang telah menikah secara gaib.

Lalu kau pasti bertanya, apa yang hendak saya maksud disini kan. Begini, barangkali ini hanya igauan atau khayalan fiktif saya sesaat. Tapi entah mengapa saya merasakan hal itu. Bahwa cinta yang saat ini sedang kita jalani tak ubahnya cerita asmara Ibu Ratu dan Eyang Panembahan. Hanya mampu dekat secara batin. Meski pada dasarnya kita semua juga tahu tak ada yang pernah mengetahui kebenarannya.

Sayang tahu saat kita berada di salah satu pantai Yogyakarta yang konon katanya menjadi tempat pertemuan Ibu Ratu dan Eyang Panembahan, saya merasakan kedamaian dan seperti djavu. Benar. Itu hanya perasaan saya saja. Tetapi ada satu kesamaan yang menurut saya itu benar. Bahwa batin kita telah sama-sama dekat dan terikat sama halnya kisah Ibu dan Eyang.

Jika kau mau kembali mengingat bagaimana kisah perjalanan cinta kita dari awal hingga saat ini, tentu kau akan tahu jawabannya. Sayang, selamat merayakan hari kasih sayang untuk cinta dan bahagia kita. Disini kini dan saat ini saya hanya ingin menikmati dan menjalani hari-hari bersamamu. Saya mencintaimu kekasih. Maaf jika tulisan hari ini tak runtut dan kemana-mana. Sebab perasaan saya pun saat ini  kemana-mana tanpa kau disini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun