Mohon tunggu...
Imzakyah Wulan Rahmadhani
Imzakyah Wulan Rahmadhani Mohon Tunggu... Analis Kebijakan

Analis kebijakan yang menulis tentang isu kebijakan publik, sosial, dan kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Internalisasi Nilai Bela Negara dalam Mewujudkan ASN Berintegritas

15 September 2025   10:15 Diperbarui: 15 September 2025   10:16 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Era digital saat ini menghadirkan tantangan yang beragam bagi warga negara Indonesia. Arus globalisasi dan derasnya aliran informasi, masuknya budaya asing tanpa sekat, serta berbagai ancaman non-fisik yang hadir setiap saat menjadi tantangan nyata. Dalam situasi ini, aparatur sipil negara (ASN) memegang peran vital. Mereka bukan sekadar pegawai birokrasi, melainkan wajah negara di mata rakyat sekaligus garda terdepan dalam menjaga persatuan dan kedaulatan bangsa.

Berkaca pada tujuan nasional yang tertulis dalam Pembukaan UUD 1945, negara dibentuk untuk melindungi segenap bangsa, mencerdaskan kehidupan, memajukan kesejahteraan, dan ikut menjaga perdamaian dunia. Amanat tersebut dengan jelas menuntut ASN untuk setia pada kepentingan bangsa, bukan pada golongan atau diri sendiri. Namun, masalah yang muncul saat ini adalah semangat kebangsaan yang sering kali meredup dan dalam praktik sehari-hari banyak terkikis oleh pragmatisme serta tekanan politik.

Nilai dasar bela negara pada hakikatnya sederhana, yaitu mencintai tanah air, sadar sebagai bagian dari bangsa, setia pada Pancasila, rela berkorban, dan memiliki kesiapan awal untuk menghadapi ancaman. Nilai-nilai tersebut bukan sekadar jargon dalam pelatihan CPNS, melainkan arah moral yang mendasar yang mampu mengarahkan setiap langkah ASN. Dalam penerapannya, mencintai tanah air bisa diwujudkan dengan memakai produk lokal atau melestarikan budaya. Kesadaran berbangsa tampak dalam kepatuhan terhadap hukum, sementara kerelaan berkorban diwujudkan dengan mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kenyamanan pribadi.

Ancaman di era sekarang bukanlah hal sepele. Korupsi terus merongrong dan menggerus kepercayaan publik. Narkoba kian mudah menyasar generasi muda dengan jaringan yang semakin canggih. Radikalisme dan terorisme tumbuh dari rasa ketidakpuasan serta krisis identitas, menjelma menjadi ancaman nyata bagi rasa aman kita, baik sebagai individu maupun sebagai bangsa. Media sosial pun sering menjadi ladang subur bagi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memecah belah masyarakat hanya dalam sekejap. Bahkan perang proksi—ketika pihak asing memanfaatkan orang dalam negeri untuk melemahkan bangsa—semakin sulit dikenali, tetapi jelas terasa dampaknya. Semua ini menuntut kewaspadaan ekstra dari ASN yang berada di garis depan pelayanan publik.

Kesiapan ASN dalam membela negara tidak cukup hanya ditunjukkan lewat kegiatan apel atau latihan baris-berbaris semata. Lebih dari itu, setiap ASN dituntut memiliki ketahanan fisik, kekuatan mental, dan integritas moral untuk menghadapi beragam tantangan. Mereka harus disiplin, tangguh, mampu bekerja sama dengan orang lain, dan sigap mengambil keputusan dalam kondisi apa pun. Berbagai kegiatan seperti latihan keprotokolan maupun pembinaan fisik dalam pelatihan dasar CPNS tidak boleh dipandang sekadar seremonial, melainkan sarana penting untuk membentuk karakter agar siap menghadapi kondisi yang tidak terduga.

Ada aspek lain yang tak kalah penting, yakni soal keadilan dan inklusivitas. Walaupun jumlah ASN perempuan lebih besar dibanding laki-laki, jabatan-jabatan strategis masih banyak dikuasai oleh laki-laki. Kondisi ini memperlihatkan bahwa masih ada pekerjaan penting untuk membangun birokrasi yang adil serta bebas dari diskriminasi. Membela negara juga berarti menjamin setiap warga bangsa memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi tanpa dibatasi oleh jenis kelamin, latar belakang, ataupun kondisi sosial.

Pada akhirnya, makna bela negara di masa kini terletak pada keberanian menjunjung integritas, keteguhan hati dalam menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi, serta keikhlasan melayani masyarakat dengan sepenuh hati. ASN hadir sebagai cerminan negara, dan melalui kualitas pelayanan yang mereka berikan, masyarakat dapat menilai sejauh mana negara benar-benar hadir dalam kehidupan mereka.

Peran ASN memang kerap terlihat sederhana: menolak gratifikasi, melayani masyarakat dengan ramah, atau meluruskan kabar yang menyesatkan. Namun, dari tindakan-tindakan sederhana itulah kepercayaan publik bisa tumbuh dan masa depan bangsa dapat diperkokoh. Apabila ASN mampu menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh integritas, disiplin, serta jiwa kebangsaan yang kuat, Indonesia akan memiliki benteng yang tangguh untuk menghadapi berbagai tantangan pada setiap zaman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun