Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Penikmat Kopi

Seorang analis pembangunan desa dan konsultan pemberdayaan masyarakat yang mengutamakan integrasi SDGs Desa, mitigasi risiko bencana, serta pengembangan inovasi berbasis lokal. Ia aktif menulis seputar potensi desa, kontribusi pesantren, dan dinamika sosial di kawasan timur Indonesia. Melalui blog ini, ia membagikan ide, praktik inspiratif, dan strategi untuk memperkuat ketangguhan desa dari tingkat akar rumput. Dengan pengalaman mendampingi berbagai program pemerintah dan organisasi masyarakat sipil, blog ini menjadi ruang berbagi pengetahuan demi mendorong perubahan yang berkelanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Forum Pemred dan Masa Depan Desa: Menenun Aspirasi dari Akar Rumput

13 April 2025   06:25 Diperbarui: 13 April 2025   06:25 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Forum pemred (Sumber: nasional.kompas.com/read/2025/04/07/11403521/pemred-kompas-bongkar-isi-pertemuan-dengan-prabowo-bahas-demo-besar-hingga)

Hari itu di Hambalang, udara sejuk pegunungan membawa suasana yang tak biasa. Presiden terpilih, Prabowo Subianto, duduk santai bersama sejumlah pemimpin redaksi media nasional. Agenda utamanya sederhana: mendengarkan dan berbicara. Tapi gema dari pertemuan itu jauh lebih luas.

Di ruang pertemuan itu obrolan mengalir dari isu ekonomi hingga komunikasi negara. Bagi masyarakat kota, ini mungkin hanya forum lain yang berisi narasi politik. Namun bagi orang desa, pertemuan ini memicu pertanyaan besar: apakah suara kami ada di dalam percakapan itu?

Masyarakat desa, yang menjadi fondasi pembangunan nasional, kerap berada di baris terakhir dalam percaturan narasi kebijakan. Padahal, merekalah yang selama ini menjaga pangan, budaya, dan nilai gotong royong bangsa (Yustika, 2012: Ekonomi Kelembagaan dan Masa Depan Desa).

Dalam forum itu, Presiden Prabowo menjawab berbagai pertanyaan, dari program makan bergizi gratis hingga strategi komunikasi pemerintah. Ia menegaskan bahwa ia ingin menjadi presiden untuk seluruh rakyat, tak terkecuali mereka yang tinggal di desa-desa terpencil.

Program makan bergizi gratis, yang ditargetkan menjangkau seluruh anak Indonesia, menjadi salah satu fokus. Bagi desa-desa yang masih berjuang menghadapi stunting dan kemiskinan, janji ini terdengar bak embun pagi. Namun, realisasinya akan sangat ditentukan oleh bagaimana program itu diturunkan ke tingkat lokal (UNICEF Indonesia, 2022).

Di banyak desa, sekolah dasar masih kekurangan fasilitas. Gizi anak-anak tergantung pada hasil kebun atau warung kecil di pojok kampung. Maka ketika negara berbicara tentang menu seimbang, masyarakat desa bertanya: siapa yang akan memasaknya dan dari dapur siapa?

Forum pemred memang penting sebagai wujud transparansi dan keterbukaan pemerintah. Tetapi diskusi seperti ini sebaiknya tak berhenti di Hambalang atau Jakarta. Dialog yang menyangkut masa depan bangsa harus menjangkau ruang-ruang musyawarah desa dan warung kopi di pinggir sawah.

Masyarakat desa tak menuntut untuk tampil di layar televisi. Mereka hanya ingin didengar. Di banyak tempat, kepala desa dan tokoh adat adalah corong yang dipercaya untuk menyampaikan aspirasi. Sayangnya, suara itu sering kali tersangkut di lorong-lorong birokrasi.

Desentralisasi memang memberikan ruang bagi pemerintah desa untuk mengatur rumah tangganya. Tapi dalam praktik, banyak kebijakan nasional yang tidak sepenuhnya terinformasikan hingga ke pelosok (Dwiyanto, 2011: Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik).

Jika pemerintah ingin membumikan program-programnya, maka komunikasi harus bergerak dua arah. Bukan hanya menyampaikan, tapi juga mendengarkan. Bukan hanya mencatat, tapi juga menyerap dan menindaklanjuti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun