Setelah menghapus kontak Raka, Alda menarik napas lega. Untuk pertama kalinya, ia menyadari betapa berbahayanya jika terlalu mudah percaya pada orang yang hanya dikenal lewat layar.
Ketika ia berjalan ke ruang tamu, ayahnya menatapnya sambil tersenyum.
“Kamu baik-baik saja, Nak?”
Alda mengangguk. “Aku baru sadar, media sosial itu seperti jalan panjang yang penuh persimpangan. Kalau kita nggak hati-hati memilih arah, kita bisa tersesat.”
Ayahnya tersenyum bangga. “Dan yang terpenting, jejak yang kita tinggalkan bisa bertahan selamanya. Kamu baru saja membuat pilihan yang tepat.”
Alda tersenyum. Ia tahu, dunia maya bisa menjadi tempat yang menyenangkan, tapi juga penuh jebakan. Kini, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu berhati-hati dan tidak mudah percaya pada apa yang tampak sempurna di layar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI