Ramadan adalah momen istimewa yang hanya terjadi setahun sekali. Momen Ramadan selalu mengingatkan saya terhadap masa kecil yang indah dan penuh cerita pada bulan Ramadan. Hal-hal istimewa yang kini sudah tidak bisa lagi saya lakukan. Kini saya hanya bisa mengenang momen tersebut, yang kebahagiaannya masih bisa saya rasakan hingga sekarang.
Kalau mengingat Ramadan sewaktu saya masih kecil, sangat berbeda rasanya dengan Ramadan diusia saya yang sudah kepala tiga ini. Ya tentu saja, karena cara memaknai Ramadan saat masih kecil dan saat sudah dewasa berbeda, hehhee. Selain itu seiring bertambah modernnya zaman, cara menghabiskan Ramadan bagi setiap generasi juga ada perbedaan.
Saya sangat merindukan Ramadan sewaktu saya masih kecil. Saya rindu mendengar bisingnya suara galon dan botol bekas yang dipukuli oleh sekelompok remaja dan bocah saat jam 2 pagi untuk membangunkan warga menjelang sahur, sambil meneriakkan sahuuur sahuur berulang-ulang.
Dari 18 gang di desa saya, setiap gangnya selalu ada yang melakukan kegiatan ini. Bisa dibayangkan betapa berisiknya desa saya. Akan tetapi, ini lah ciri khasnya bulan Ramadan.
Beberapa tahun belakangan, saya sudah jarang mendengar suara patrol untuk membangunkan warga menjelang sahur. Malah tahun ini tidak ada yang melakukan kegiatan ini. Sungguh sepi rasanya Ramadan tanpa suara patrol.
Permainan khas
Dahulu sewaktu saya masih bocah, ada beberapa permainan khas yang selalu saya lakukan bersama teman-teman saya setiap tahunnya pada bulan Ramadan. Ini sudah seperti rutinitas tahunan yang harus kami lakukan untuk menghibur diri saat berpuasa.
Biasanya sepulang sekolah kami akan berkumpul di depan rumah saya untuk bermain bersama. Permainan yang sering kami lakukan saat Ramadan seperti bola bekel, cantengan (seperti bola bekel tapi memakai batu kerikil), ular tangga, monopoli, dan karetan (melempar karet gelang yang telah dibentuk tak beraturan ke garis kotak-kotak yang berisi angka). Permainan-permainan yang tidak menguras energi, hheee.
Permainan yang paling kami sukai dan paling sering kami mainkan saat Ramadan adalah karetan. Karena permainan ini sangat seru, sehingga tak terasa jika kami sudah bermain selama beberapa jam. Anak laki-laki dan perempuan semua bermain bersama, menghabiskan waktu dengan penuh suka cita.
Saat karet yang kami mainkan habis, kami akan pergi ke sungai untuk mencari karet yang tersangkut di dasar sungai. Kami tidak mau membeli karet baru, karena takut dimarahi ibu, hehhee.