Mohon tunggu...
Esti Setyowati
Esti Setyowati Mohon Tunggu... Seniman - Bismillah

Librocubicularist.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ismail

21 Juni 2019   07:30 Diperbarui: 21 Juni 2019   07:40 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tiba tiba pipiku memerah.

"Tapi kamu cantik"

Kutatap matanya. Pandangan kami bertemu. Dalam sepersekian detik, bibir kami sudah menyatu. Ismail dan aku kembali bercumbu, seperti tiga tahun yang lalu. Seperti saat kami masih sepasang kekasih.

Ruang tamu tiba tiba mendingin.

-

"Sayang, Ismail sudah dikasih makan malam?"

Aku mengangguk. Memang sudah, Ismail sudah kuberi jatah makan malam. Baik Ismail dalam bentuk anjing maupun Ismail dalam bentuk manusia. Ismail juga sudah kutidurkan, bedanya Ismail anjing kutidurkan di luar dan Ismail manusia kutidurkan di dalam, di dalam kamarku.

"Sayang, lehermu kenapa? Are you okay?" tanya suamiku sembari menyentuhkan jari telunjuknya di leherku.

"Iam okay. Tadi agak masuk angin, kerokan. Kamu sih nggak pulang cepet cepet. Aku kangen"

Kupeluk suamiku. Dari luar terdengar Ismail menyalak, tanda jika Ismail yang lain sedang sibuk melompati pagar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun