Mohon tunggu...
Imi Suryaputera™
Imi Suryaputera™ Mohon Tunggu... Administrasi - Jurnalis, Penulis, Blogger

Pria, orang kampung biasa, Pendidikan S-3 (Sekolah Serba Sedikit)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Perusahaan Pembiayaan Penyebab Kemacetan Lalulintas

2 Mei 2012   19:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:49 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemacetan lalulintas tak hanya monopoli kota-kota besar. Suatu kali aku terjebak macet di kota kecil kecamatan di daerahku.
Jika di kota-kota besar yang menjadi penyebab kemacetan lalulintas adalah mobil, maka di kota kecil tersebut penyebabnya adalah sepeda motor jumlahnya sangat banyak memadati jalan umum yang sempit.

Sekilas aku ingat terhadap perusahaan pembiayaan seperti Adira dan Federal Indonesia Finance (FIF), yang menjadi penjamin pengambilan sepeda motor secara cicilan (kredit). Kupikir inilah salah satu penyebab kemacetan lalulintas. Karena dengan adanya perusahaan pembiayaan tersebut, kepemilikan sepeda motor menjadi mudah dan jumlahnya meningkat.
Dengan uang muka yang cukup murah, seseorang sudah akan dapat memiliki sepeda motor.

Untuk dapat memiliki sepeda motor, tak sedikit orang yang berspekulasi terhadap cicilan per bulannya. Yang penting ada uang muka, ambil dulu, urusan bayar cicilan per bulan urusan nanti. Kalau pun nanti tak mampu bayar dan menunggak selama 3 bulan, sehingga sepeda motor disita, hitung-hitung anggap saja seperti menyewa.
Begitulah kemungkinan yang terlintas di benak mereka yang akan memiliki sepeda motor secara cicilan melalui perusahaan pembiayaan.
Adapun bagi mereka yang enggan seperti itu, cara berpikirnya adalah; uang muka murah, tapi uang belakangannya itu yang mahal, karena mesti bayar setiap bulannya selama sekian tahun.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun