Mohon tunggu...
Imelda Franciska
Imelda Franciska Mohon Tunggu... Saya Seorang Mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas

Saya Senang Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa Yang Hilang Dari Generasi Muda?

6 Maret 2025   19:40 Diperbarui: 6 Maret 2025   19:47 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : The Impact of Technology on Today's Youth 

Dalam beberapa tahun terakhir, pertanyaan mengenai apa yang hilang dari generasi muda Indonesia semakin sering muncul. Dengan kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang cepat, banyak yang merasa bahwa nilai-nilai moral dan etika di kalangan anak muda mengalami penurunan yang signifikan. Berbagai data dan fakta menunjukkan bahwa krisis ini bukan hanya sekadar kekhawatiran, tetapi merupakan realitas yang memerlukan perhatian serius.

Berdasarkan laporan dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada tahun 2023, sekitar 54% responden berusia 18 hingga 25 tahun mengaku sering menggunakan bahasa kasar atau menyinggung dalam interaksi, baik di dunia maya maupun nyata. Fenomena ini mencerminkan hilangnya norma kesopanan dan etika dalam komunikasi sehari-hari.

Sebuah studi oleh Kumparan (2024) juga mengungkapkan bahwa generasi muda lebih terpengaruh oleh nilai-nilai individualisme dan konsumerisme, dengan 40% responden mengakui bahwa mereka lebih fokus pada kesenangan pribadi daripada tanggung jawab sosial. Hal ini menunjukkan bahwa banyak anak muda saat ini tidak lagi menjadi teladan dalam hal moralitas dan etika.

Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap krisis ini adalah pengaruh media sosial. Menurut penelitian oleh Anggraini (2020), akses mudah ke konten negatif seperti pornografi, kekerasan, dan perilaku tidak etis di internet dapat merusak perkembangan moral remaja. Generasi muda sering kali terpapar pada informasi yang tidak terfilter tanpa pengawasan yang memadai dari orang tua atau pengasuh.

Kemajuan teknologi memang membawa banyak manfaat, tetapi juga menimbulkan tantangan besar bagi anak muda. Dalam laporan Kemenko PMK (2025), disebutkan bahwa generasi muda harus mampu menghadapi sisi negatif dari kemajuan teknologi agar tidak terjebak dalam perilaku yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Keluarga dan pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak muda. Namun, banyak orang tua yang kurang memberikan pengawasan terhadap penggunaan teknologi oleh anak-anak mereka. Pendidikan karakter di sekolah juga sering kali tidak cukup efektif dalam mengajarkan nilai-nilai moral dan etika. Penelitian oleh Bimaberilmu (2025) menunjukkan bahwa pendidikan moral harus dimasukkan ke dalam kurikulum untuk membantu siswa memahami pentingnya etika dalam kehidupan sehari-hari.

Solusi untuk Mengatasi Krisis Moral

  • Pendidikan moral sejak dini yaitu penting untuk mengajarkan nilai-nilai moral sejak usia dini baik di rumah maupun di sekolah. 
  • Pengawasan orang tua yaitu orang tua perlu lebih aktif mengawasi penggunaan teknologi oleh anak-anak mereka dan memberikan contoh perilaku yang baik.2
  • Masyarakat dan pemerintah perlu meluncurkan kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya etika bermedia sosial dan perilaku baik di dunia maya.
  • Pemerintah harus memperketat regulasi terhadap konten negatif di media sosial untuk melindungi generasi muda dari pengaruh buruk.

Oleh karena itu, apa yang hilang dari generasi muda Indonesia saat ini adalah nilai-nilai moral dan etika yang seharusnya menjadi landasan dalam berinteraksi dengan sesama. Dengan meningkatnya pengaruh media sosial dan kemajuan teknologi, tantangan ini semakin kompleks. Namun, dengan upaya bersama dari keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah, kita dapat membangun kembali fondasi moral yang kuat bagi generasi muda kita. Ini adalah investasi penting untuk masa depan bangsa agar dapat menciptakan masyarakat yang lebih baik, beretika, dan bertanggung jawab

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun