Mohon tunggu...
IMELDA ALYA
IMELDA ALYA Mohon Tunggu... Mahasiswa S1 Pendidikan IPA Universitas Negeri Malang

Saya adalah Mahasiswa S1 Pendidikan IPA, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang angkatan 2023.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Bass Jadi Sains: Mengulik Fisika di Balik Sound Horeg

11 Oktober 2025   09:22 Diperbarui: 11 Oktober 2025   09:12 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sound Horeg (Sumber : https://tirto.id/sound-horeg-budaya-lokal-atau-gangguan-sosial-heko#google_vignette)

Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena sound horeg semakin mencuri perhatian publik, baik di dunia nyata maupun di ranah digital. Di berbagai daerah di Jawa Timur, praktik ini telah berkembang pesat dan menjadi tren di kalangan anak muda hingga orang dewasa. Aktivitas sound horeg tidak lagi sekadar hiburan atau perlombaan adu kekuatan dan estetika suara, melainkan telah menjelma menjadi bentuk ekspresi budaya yang menunjukkan kreativitas, gaya hidup, serta kebanggaan komunitas penggemarnya. 

Fenomena ini juga tidak lepas dari pengaruh perkembangan teknologi audio dan media sosial yang semakin pesat. Platform digital seperti TikTok, YouTube, dan Instagram berperan besar dalam memperluas popularitas sound horeg, menjadikannya bukan hanya aktivitas lokal, tetapi juga bagian dari budaya digital anak muda masa kini. Dengan demikian, sound horeg tidak hanya dipahami sebagai aktivitas musik semata, tetapi juga sebagai bentuk representasi sosial yang mencerminkan semangat kebebasan berekspresi di kalangan generasi muda.

Fenomena sound horeg tidak hanya menarik dari sisi hiburan saja, melainkan juga menyimpan penjelasan ilmiah dalam konsep fisika, yaitu gelombang bunyi. Dentuman bass yang ekstrem menjadi ciri khas dari sound horeg yang berkaitan erat dengan amplitudo gelombang yang besar, sehingga menghasilkan intensitas suara tinggi dengan getaran yang sangat kuat hingga terasa pada tubuh pendengar. Hal tersebut dapat dijelaskan lewat intensitas gelombang suara (I), dengan persamaan : 

Rumus Intensitas Bunyi
Rumus Intensitas Bunyi

Keterangan : 

  • I = intensitas bunyi (W/m2)

  • P = daya sumber bunyi (Watt)

  • A = luas permukaan tempat bunyi menyebar (m2)

Semakin besar daya sound system dan semakin dekat jarak pendengar dari sumber, maka intensitas yang diterima semakin tinggi, dampaknya dentuman sound horeg bisa terasa sampai dada.

Suara bass ini berada pada frekuensi rendah, sekitar 20-200 Hz, yang memiliki panjang gelombang yang lebih besar sehingga mampu merambat sangat jauh melalui udara. Untuk menunjukkan bagaimana suara bisa merambat cepat dapat menggunakan rumus : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun